AS, mu4.co.id – Para pemimpin Muslim yang mendukung Donald Trump dari Partai Republik mengungkapkan kekecewaan terhadap susunan Kabinetnya, yang menurut mereka terlalu condong mendukung Israel.
Hal ini diungkap oleh Rabiul Chowdhury, seorang investor Philadelphia yang memimpin kampanye Abandon Harris di Pennsylvania dan mendirikan Muslims for Trump.
“Trump menang karena kami dan kami tidak senang dengan pilihannya sebagai Menteri Luar Negeri dan yang lainnya,” ucapnya, dikutip dari CNBC, Ahad (17/11).
Diketahui, Donald Trump menunjuk Senator Republik Marco Rubio yang merupakan pendukung setia Israel sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak akan mendukung seruan gencatan senjata di Gaza dan meyakini bahwa Israel harus menghancurkan “setiap elemen” Hamas.
Trump juga mencalonkan Mike Huckabee yang merupakan pendukung kependudukan Israel di Tepi Barat, sebagai duta besar untuk Israel. Kemudian Trump juga memilih Elise Stefanik yang dikenal pro-Israel, sebagai duta besar AS untuk PBB.
Direktur Eksekutif American Muslim Engagement and Empowerment Network (AMEEN), Rexhinaldo Nazarko, menyatakan bahwa pemilih Muslim menginginkan Trump menunjuk pejabat Kabinet yang mendukung perdamaian, namun hal itu belum terlihat.
Baca Juga: Alasan Warga Muslim AS Pilih Donald Trump dan Janjinya Pada Khabib!
“Tampaknya pemerintahan ini telah diisi sepenuhnya oleh kaum neokonservatif dan orang-orang yang sangat pro-Israel dan pro-perang, yang merupakan kegagalan di pihak Presiden Trump, terhadap gerakan pro-perdamaian dan anti-perang” ujarnya.
Hassan Abdel Salam, mantan profesor di University of Minnesota, Twin Cities, dan salah satu pendiri kampanye Abandon Harris, menyatakan bahwa rencana perekrutan Trump tidak mengejutkan, tetapi ternyata lebih ekstrem dari yang ia khawatirkan.
“Sepertinya dia sedang melakukan Zionisme berlebihan. Kami selalu sangat skeptis… Jelas kami masih menunggu untuk melihat ke mana pemerintah akan bergerak, tetapi tampaknya komunitas kami telah dipermainkan” ucapnya.
Tim kampanye Trump tidak segera memberikan komentar terkait kekecewaan mereka. Beberapa pendukung Muslim dan Arab berharap Richard Grenell, yang sebelumnya memimpin penjangkauan ke komunitas Muslim dan Arab-Amerika, akan terpilih sebagai peran penting.
Sekutu Trump lainnya, Massad Boulos, juga menjalin hubungan dengan pemimpin Arab-Amerika dan Muslim, menjanjikan bahwa Trump akan menjadi kandidat perdamaian. Namun, keduanya belum dapat dihubungi.
(CNBC)