Jakarta, mu4.co.id – Untuk mendukung pemerataan akses digital bagi siswa dan guru, pemerintah akan menyalurkan bantuan digitalisasi pembelajaran ke 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini diungkap oleh Direktur SMP Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maulani Mega Hapsari.
Nantinya berdasarkan Instruksi Presiden kita akan membantu sekitar 330 ribu satuan pendidikan di semua jenjang PAUD-SMA/SMK dan sekolah khusus seperti SLB. Mereka mendapatkan bantuan terkait digitalisasi pembelajaran,” ujar Mega dalam diskusi Kejar Aksi “Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?” di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, dikutip dari detik edu, Jum’at (16/5).
Penyaluran bantuan digitalisasi ini akan dimulai tahun ini, dan selain menerima perangkat, sekolah-sekolah juga akan mendapatkan bimbingan langsung terkait cara penggunaannya.
Mega menyampaikan bahwa bantuan ini sejalan dengan kebijakan baru mengenai mata pelajaran koding dan kecerdasan buatan (AI), serta didukung platform digital seperti Rumah Belajar. Sesuai Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2025, Kemendikdasmen juga akan mempercepat pembangunan dan modernisasi sekolah secara bertahap.
Baca Juga: Perayaan Hardiknas 2025, Kemendikdasmen Bakal Luncurkan 4 Program Berikut Ini!
Sementara itu, guru SMA di Bali, I Kadek Darsika Aryanta, mengakui bahwa bantuan ini sangat dibutuhkan, karena penggunaan teknologi dan AI terbukti membuat proses belajar menjadi lebih menarik bagi siswa.
“Setelah saya mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas-kelas, termasuk teknologi AI, dampaknya menjadi sangat positif. Siswa menjadi lebih antusias karena pembelajaran terasa lebih menarik dan interaktif. Bahkan, hasil belajarnya juga meningkat, terlihat dari partisipasi yang lebih aktif dan nilai yang lebih baik,” ujar I Kadek.
Transformasi Digital Penting untuk Mendorong Kreator Berprestasi
Ryan Adriandhy, kreator dan sutradara film “Jumbo”, menilai transformasi digital sangat penting. Ia mengakui bahwa kesuksesannya tak lepas dari manfaat teknologi digital.
“Sebagai seorang seniman dan sutradara, saya pun mengalami transformasi dari yang konvensional sampai harus dinamis mengikuti perkembangan teknologi, khususnya teknologi AI yang tidak bisa kita hindari. Jadi, kita harus benar-benar terbuka terhadap hal-hal seperti apa yang harus kita tanggulangi nantinya di masa yang akan datang,” ujar Ryan.
Baca Juga: Siswa SMK Bakal Tempuh Pendidikan 4 Tahun, Kenapa?
Mega menyampaikan bahwa transformasi digital pendidikan berperan penting dalam membentuk generasi sukses menuju Indonesia Emas 2045. Ia berharap ekosistem pendidikan makin inklusif, kolaboratif, dan adaptif.
Hal senada disampaikan Juliana dari Putera Sampoerna Foundation, yang menekankan pentingnya kerja sama strategis antara pemerintah dan swasta untuk memperluas infrastruktur digital.
“Kami berharap agar sistem pendidikan di Indonesia bisa semakin inklusif dan tanggap menghadapi perubahan, khususnya menyediakan solusi teknologi adaptif untuk daerah terpencil. Tidak hanya itu, kami juga berharap agar generasi pendidik di Indonesia bisa lebih melek teknologi yang siap menghadapi abad ke-21. Semua ini tentu bisa tercapai menuju tujuan utama Indonesia Emas 2045, asalkan kolaborasi semua pihak terus diperkuat, khususnya dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ujar Juliana.
(Detik edu)