Media Berkemajuan

21 November 2024, 21:36

Tiga Jemaah Embarkasi Banjarmasin Wafat, Kemenag Kalsel Imbau Panitia Siaga Saat di Mina

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pemandangan di Mina [Foto: detik edu]

Mina, mu4.co.id – Tercatat tiga jemaah haji embarkasi Banjarmasin wafat di Arab Saudi. Dua orang berasal dari Kalimantan Selatan dan satu prang berasal dari Kalimantan Tengah.

Dua jemaah haji Kalsel yang wafat tersebut yaitu atas nama Hidayatussabyan (50 tahun) Kloter 18 dari Tabalong, wafat pada Jumat 14 Juni 2024 di RS Arafah pukul 18:15 WAS (Waktu Arab Saudi). 

Kemudian, H Supian Suri Syarkawi (57 tahun), Kloter 14 Hulu Sungai Selatan, Wafat pada Ahad 16 Juni 2024 di Mina, Pukul 06:00 WAS.

Baca Juga: Alami Tumor, Jemaah Haji Indonesia Jalani Operasi Otak di Madinah

Sebelumnya, satu orang yang wafat dari Kalteng atas nama Sirun Mucheri Sarkawi (79 tahun) Kloter 7 Barito Selatan wafat pada Sabtu 8 Juni 2024 di RS Mekah, Pukul 13:14 WAS.

Muhammad Tambrin, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, mengimbau kepada petugas haji kloter untuk lebih siaga dan memberikan perhatian lebih kepada jemaah lansia, resiko tinggi, dan disabilitas.

“Kepada para petugas Kloter, yakni ketua Kloter dan pembimbing ibadah, serta dokter dan perawat dibantu TPHD agar dapat lebih meningkatkan kesiagaannya dalam melayani jemaah haji Lansia, Resti, dan Disabilitas terutama saat berada di Mina pada saat ini,” ucap Tambrin dikutip dari Radar Banjarmasin, Selasa (18/6).

Menurutnya, aktivitas jemaah haji di Mina akan lebih berat dibanding dj Arafah dan Muzdalifah. Hal ini karena di Mina harus melontar jumrah, tidak seperti di Arafah dan Muzdalifah yang hanya berdiam diri saja.

“Saya minta petugas Kloter dapat mengingatkan kepada jemaahnya, bagi yang udzur karena kondisi fisik dan kesehatan yang tidak memungkinkan untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah, cukup dibadalkan saja,” ucapnya.

Tambrin juga mengingatkan agar petugas dan jemaah haji agar mematuhi jadwal melontar jumrah yang telah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

“Penentuan waktu lontar jumrah ini merupakan ikhtiar untuk melindungi jemaah agar dapat menjalankan prosesi ini dengan lancar dan aman,” tuturnya.

Baca Juga: Adanya Berbagai Permasalahan Haji 2024, Timwas DPR Bakal Bentuk Pansus!

Setelah mabit di Muzdalifah, jemaah haji diberangkatkan ke Mina, untuk selanjutnya menunaikan wajib haji yaitu melontar jumrah.

Untuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban dalam melontar jumrah, Pemerintah Arab Saudi telah mengatur waktu melontar bagi jemaah haji setiap negara.

Berikut jadwal lontar jumrah jemaah haji Indonesia:

1) Tanggal 10 Zulhijah 
Pukul 00.00 – 04.30 WAS dan Pukul 10.00 – 00.00 WAS. Pada tanggal ini, jemaah haji Indonesia dilarang lontar pada Pukul 04.30 – 10.00 WAS.

2) Tanggal 11 Zulhijah 
Pukul 05.00 – 11.00 WAS 
Pukul 11.00 – 17.00 WAS 
Pukul 17.00 – 00.00 WAS

3) Tanggal 12 Zulhijah 
Pukul 00.00 – 05.00 WAS
Pukul 05.00 – 10.30 WAS 
Pukul 14.00 – 18.00 WAS, dan 
Pukul 18.00 – 00.00 WAS

4) Tanggal 13 Zulhijah 
Pukul 00.00 – 05.00 WAS, dan 
Pukul 05.00 – 17.00 WAS

(Radar Banjarmasin)

[post-views]
Selaras