Media Utama Terpercaya

5 Juli 2025, 05:20
Search

Terbang Dari Singapura Tak Perlu Tunjukkan Paspor lagi, Simak Alasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Bandara Changi di Singapura [Foto: rm.id]

Singapura, mu4.co.id – Paspor merupakan dokumen perjalanan yang wajib dibawa ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Tetapi mulai tahun 2024, Singapura akan menjadi salah satu negara di dunia yang memungkinkan traveling tanpa paspor.

Bandara Changi di Singapura akan menerapkan izin imigrasi otomatis, yang memungkinkan penumpang meninggalkan negara tersebut tanpa paspor, dan hanya menggunakan data biometrik.

“Singapura akan menjadi salah satu dari sedikit negara pertama di dunia yang memperkenalkan izin imigrasi otomatis dan bebas paspor,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, Josephine Teo, Senin (18/09/2023).

Baca juga: Atasi Tindak Kejahatan, Kominfo Rancang Registrasi SIM Card Gunakan Data Biometrik

Melalui teknologi biometrik ini, pelaku perjalanan cukup melakukan pemindaian wajah, yang sangat memudahkan dan tidak berulang kali lagi menunjukkan dokumen perjalanan saat melakukan proses pengecekan di bandara.

Menurut amandemen Undang-Undang (UU) Imigrasi Singapura, kebijakan ini bertujuan untuk penanganan keadaan darurat, misalnya pandemi, memperkuat kontrol perbatasan, dan menyederhanakan administrasi izin bagi warga negara asing dan penduduk tetap.

Di dalam UU tersebut juga disampaikan bahwa pihak maskapai penerbangan dan operator lainnya memiliki wewenang untuk mengeluarkan arahan larangan naik pesawat bagi orang-orang yang tidak diinginkan/tidak diizinkan.

Ancaman keamanan, termasuk terorisme, dan pandemi membutuhkan tindakan yang lebih tegas terkait urusan imigrasi. Tindakan tegas yang dimaksud adalah dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi pelaku perjalanan dan kru terlebih dahulu, serta menerapkan pembatasan masuk sebelum kedatangan orang-orang yang “tidak diinginkan”.

Baca juga: Hanya 3 Orang Saja di Dunia yang Tidak Perlu Paspor Untuk ke Luar Negeri, Siapa Saja?

Karyawan perusahaan pun juga akan menjalani pemeriksaan keamanan dan mendapatkan izin sebelum mengerjakan proyek ini. Perusahaan terkait yang menjadi vendor proyek ini nantinya akan terikat oleh perjanjian kerahasiaan data dan akan ditindak pidana jika melakukan pelanggaran.

Adapun sistem kerja biometrik ini akan dirancang dengan kemampuan failover, seperti pasokan listrik yang tidak pernah terputus. Dengan demikian, wisatawan dapat terus menggunakan sistem ini meskipun terjadi pemadaman listrik. Teo mengatakan, pelaku perjalanan yang belum paham dengan teknologi biometrik akan dibantu oleh petugas imigrasi.

Sumber: kompas.com

[post-views]
Selaras