Jakarta, mu4.co.id – Gempa berkekuatan 7,7 melanda Turkiye dan Suriah pada Senin (6/2/2023). Dilaporkan oleh CNN, hingga hari ini terdapat 7.926 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
Wakil Presiden Turkiye melaporkan bahwa korban meninggal dunia di Turkiye mencapai 5.894 orang dan 34.819 luka-luka. Adapun White Helmets Suriah melaporkan bahwa di Suriah Barat Laut sendiri terdapat 1.220 korban.
Di hari yang sama, Pemerintah Indonesia mendapatkan permohonan bantuan dari Kedutaan Besar Turkiye untuk penanganan gempa. Yang kemudian direspon pemerintah dengan koordinasi antar stakeholder, salah satunya Muhammadiyah yang telah memiliki Tim Medis Kegawatdaruratan (Emergency Medical Team International) yang sedang dalam proses verifikasi WHO.
Atas permintaan tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyiapkan Tim EMT Muhammadiyah International beserta logistik dan peralatan, yang pada hari ini, Rabu (8/2/2023) telah stand by di Jakarta untuk persiapan pemberangkatan.
Berkenaan dengan persiapan pemberangkatan tersebut, Tim EMT bersilaturahim dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Bertempat di Ruang Kerja Menko PMK, hadir secara langsung Menko PMK Muhadjir Effendy, Divisi Jaringan dan Kerjasama MDMC Mashuri Masyhuda, Staff Khusus Menko PMK M Khoirul Muttaqin, Koordinator Tim EMT Response Turkey Corona Rintawan beserta perwakilan Tim EMT Donny Halim Mutiasa dan Muhammad Taufiq Ulinuha.
Dalam pertemuan tersebut Corona Rintawan selaku Koordinator Tim EMT melaporkan kesiapan personil dan logistik peralatan EMT.
“Sejumlah 23 personil Tim EMT insyaallah sudah siap, dan hari ini sudah stand by di Jakarta untuk diberangkatkan. Selain itu, logistik dan peralatan milik EMT seberat 5 ton sudah dikirim dari Jogjakarta dan siang tadi sudah sampai juga di Jakarta,” ungkap Corona.
Selanjutnya, dokter spesialis emergency itu juga menjelaskan bahwa EMT Muhammadiyah International akan berangkat ke Turkiye bersama lembaga-lembaga lainnya, seperti : Puskris Kemenkes, organisasi profesi kedokteran dan kesehatan, Tim Kesehatan TNI, dll.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyambut silaturahim tersebut dengan baik. Ia berpesan kepada Tim EMT Muhammadiyah International yang akan berangkat ke Turkiye untuk berkoordinasi aktif dengan Kementerian Kesehatan, dan stakeholder lainnya.
“Tim EMT Muhammadiyah International bersama lembaga lainnya akan menjadi Tim Kemanusiaan dari Indonesia yang akan membantu Pemerintah dan masyarakat Turkiye. Basarnas melalui INSARAGnya juga akan segera bergerak untuk membantu evakuasi di sana,” ungkap Muhadjir.
Rencananya EMT Muhammadiyah International akan diberangkatkan lusa dari Jakarta bersama dengan lembaga lainnya dari Indonesia dan akan bertugas selama 14 hari.
Selain berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia, MDMC PP Muhamamdiyah juga sudah berkoordinasi dengan Lazismu dan PCIM Turkiye terkait respon Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana gempa di Turkiye.