Kotawaringin, mu4.co.id – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membuka rute penerbangan baru di Bandara H Asan Sampit, Baamang, untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara masyarakat.
Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor, memberikan tanggapan terkait rencana penambahan rute ini.
“Terkait penambahan rute penerbangan, nanti akan kita lihat kedepannya, terkait kebutuhan masyarakat akan transportasi udara,” ungkap Halikinnor, dilansir dari TribunKalteng, Sabtu (13/9).
Baca Juga: Nambah Lagi, Maskapai Scoot Tambah Rute ke Indonesia. Berikut Daftarnya!
Bupati Kotim masih mempertimbangkan kemungkinan pembukaan rute penerbangan baru dari Sampit-Semarang dan dari Sampit-Banjarmasin.
“Saya baru pulang dari Banjarmasin, kalau ditempuh dengan perjalanan darat memakan waktu 8 jam,” ucapnya.
Melihat lamanya waktu perjalanan, Pemkab Kotim dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan terlebih dahulu mengevaluasi situasi penerbangan Sampit-Surabaya dan sebaliknya.
Bupati Kotim menyatakan bahwa penerbangan Sampit-Jakarta saat ini sudah berjalan lancar, kecuali pada hari Sabtu yang tidak memiliki jadwal penerbangan.
“Nanti rute Sampit-Semarang dan Sampit-Banjarmasi akan kita jajaki terlebih dulu, sesuai kebutuhan dari masyarakat,” ucap Halikinnor.
Bupati Kotim menyatakan akan mempertimbangkan penggunaan maskapai Nam Air untuk membuka rute baru dari Sampit ke daerah lain, namun hal ini tergantung ketersediaan armada. Jika armada tidak tersedia, rencana tersebut tidak dapat dipaksakan.
“Kita juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Trigana Air, Susi Air, dan maskapai lainnya,” ucapnya.
Bupati Kotim menyatakan akan terlebih dahulu menilai kebutuhan masyarakat dan jumlah penumpang sebelum membuka rute penerbangan reguler Sampit-Surabaya.
Di juga menjelaskan bahwa Kotawaringin Timur adalah wilayah dengan populasi terbesar di Kalimantan Tengah.
Namun, masyarakat sering harus bepergian ke Palangkaraya atau Pangkalan Bun untuk menggunakan transportasi udara.
“Mudah-mudahan kedepannya kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak menggunakan transportasi udara,” tutupnya.
(TribunKalteng)
