Jakarta, mu4.co.id – Tanggal 5 Agustus 2025 disebut menjadi hari terpendek sepanjang tahun, berdasarkan pemantauan International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS).
Pada tanggal tersebut, panjang hari tersebut akan lebih cepat sekitar 1,25 milidetik dibandingkan standar satu hari penuh, yaitu selama 24 jam, atau 1.440 menit dan 86.400 detik setiap harinya.
Fenomena tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan akibat percepatan atau perlambatan rotasi yang membuat hari-hari punya waktu berlainan. Meski demikian, para ahli belum mengetahui pasti jawaban di balik rotasi Bumi yang makin cepat itu.
Baca juga: BMKG Perkirakan Fenomena Bediding di Pulau Jawa Hingga September. Karena Ini!
Selain itu, laporan Time and Date juga menyebutkan bahwa bumi mengalami peningkatan kecepatan rotasi dalam beberapa waktu terakhir.
Sepanjang Juli hingga Agustus 2025, terdapat beberapa hari yang tercatat sebagai hari-hari terpendek yaitu:
- 9 Juli 2025: diperkirakan lebih pendek sekitar 1,23 milidetik
- 10 Juli 2025: diperkirakan lebih pendek sekitar 1,36 milidetik
- 22 Juli 2025: diperkirakan lebih pendek sekitar 1,34 milidetik
- 5 Agustus 2025: diperkirakan lebih pendek sekitar 1,25 milidetik
Bagi kehidupan sehari-hari, selisih milidetik ini tidak berdampak. Namun, secara astronomi dan teknis, perubahan ini sangat signifikan sehingga mendapat pantauan khusus dari lembaga antariksa dan waktu dunia. Dengan perubahan durasi hari kuartal ini, kondisi iklim, aktivitas gunung berapi, hingga tektonik Bumi turut memberikan kontribusi variabel tambahan dalam rotasi harian Bumi.
(detik.com, inews.id)