Jakarta, mu4.co.id – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan bahwa taksi terbang akan diatur dalam regulasi baru khusus untuk pesawat nirawak atau drone. Ia menegaskan aturan ini sedang disusun dari awal, bukan revisi dari peraturan yang sudah ada.
“Bukan revisi (aturan), karena kita belum mengatur drone ya. Jadi kita akan mengatur mengenai drone. Karena sebelumnya memang ada harapan bahwa ke depannya kita akan bisa mengantisipasi perkembangan teknologi dengan membuka atau mengatur teknologi-teknologi yang ke depannya mungkin akan muncul,” ungkap Dudy Purwagandhi dikutip dari Kompas, Senin (30/6).
Dudy menyatakan bahwa perkembangan teknologi drone kini memungkinkan untuk mengangkut penumpang, sehingga pemerintah tidak bisa mengabaikannya.
Baca Juga: UGM Kaji Mendalam Taksi Terbang Untuk Indonesia
Sebelumnya, taksi terbang EHang 216-S telah diuji coba di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, pada Rabu (25/6) setelah mendapat izin membawa penumpang.
“Agendanya kita uji terus untuk terbang, supaya ini bisa jadi moda pariwisata bisa, transportasi masa depan bisa, yang mana kita sudah bawa ke Indonesia supaya tidak tertinggal dengan luar negeri,” ujar Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation.
EHang 216-S sebelumnya hanya diuji coba menggunakan boneka, namun kini telah menjalani uji coba terbaru dengan penumpang manusia di dalam kabin. Izin uji terbang diberikan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
“Sekarang sudah bisa demo dengan penumpang, demo ini kita memperoleh kepercayaan diri dengan pemerintah, nanti (ke depan) dapat perizinan untuk jalanan komersil baru kita bisa deliver unit,” ujarnya.
EHang 216-S adalah drone berukuran besar bertenaga listrik yang beroperasi tanpa pilot, menggunakan sistem Autonomous Aerial Vehicle berbasis kecerdasan buatan.
Kendaraan ini setinggi 1,77 meter dan selebar 5,61 meter, mampu mengangkut hingga 220 kg. Dengan beban penuh, jaraknya bisa mencapai 35 km dalam 21 menit penerbangan, dan kecepatan maksimal 130 km/jam.
Taksi terbang ini direncanakan menjadi transportasi masa depan di Ibu Kota Nusantara dan sektor pariwisata, serta telah mulai digunakan di negara seperti China.
(Kompas)