Jakarta, mu4.co.id – Kini Bank Indonesia akan berkolaborasi dengan Vietnam untuk memperkuat kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan dalam kesepakatan Regional Payment Connectivity (RPC).
Kesepakatan ini berupa penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU), yang akan menjadi langkah awal untuk menjalin kerja sama yang mencakup lima hal antara lain, Sistem Pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), Fast Payment, real-time gross settlement (RTGS), Application Programming Interface (API), dan data framework.
“Ke depan kita sudah buat roadmap dari regional payment connectivity, saya belum bisa spill di sini tapi roadmap ini akan memetakan 5-6 negara lainnya,” ucap Iss.
Kesepakatan tersebut diselenggarakan ketika menghadiri ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting kedua yang di laksanakan di Jakarta, pada 25 Agustus 2023.
Direktur Departemen Internasional BI Iss Savitri Hafid mengatakan, “Yang sudah siap Vietnam, mudah-mudahan sudah bisa signing tanggal 25, sebetulnya ada 2 negara yang mau signing tapi yang sudah selesai prosesnya Vietnam.”
Sebelum dengan Vietnam, BI juga sepakat bersama untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mencapai dan mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, transparan dan inklusif, serta mengurangi dominasi dolar melalui Local Currency Transaction (LCT).
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan BI perlu melalui beberapa tahapan sebelum menerapkan QRIS di luar negeri, mulai dari pengembangan teknis hingga user acceptance.
Baca juga: Pedagang Protes, BI Kembali Gratiskan Biaya QRIS Untuk Transaksi Ini
Implementasi kerja sama konektivitas pembayaran kawasan juga berpotensi untuk mendukung dan memfasilitasi perdagangan dan investasi, memperdalam pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan kegiatan ekonomi lintas batas lainnya, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.
Peluncuran kerja sama ini juga secara khusus dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global.
Sumber: cnbcindonesia.com, goodnewsfromindonesia.id