China, mu4.co.id – Dominasi Starlink di industri internet satelit yang sebelumnya dimiliki oleh Elon Musk akan menghadapi persaingan baru dari SpaceSail, perusahaan yang didukung pemerintah China.
Dilansir dari CNBC pada Kamis (27/2), November lalu SpaceSail menandatangani perjanjian ekspansi ke Brasil dan kini tengah bernegosiasi dengan lebih dari 30 negara. Perusahaan ini juga telah memulai operasinya di Kazakhstan, seperti dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Kazakhstan di Beijing.
Sejak 2020, Starlink telah meluncurkan lebih banyak satelit ke orbit rendah Bumi (LEO) dibandingkan seluruh pesaingnya. Satelit ini memungkinkan transmisi data yang efisien, mendukung internet berkecepatan tinggi bagi daerah terpencil, kapal, dan militer.
Keunggulan ini dianggap sebagai ancaman oleh Beijing, yang kini berinvestasi besar dalam pengembangan pesaing Starlink serta penelitian militer untuk melacak satelit. Sementara itu, SpaceSail menolak berkomentar soal rencana ekspansinya.
Sebuah surat kabar yang diawasi regulator telekomunikasi China menyebut SpaceSail sebagai perusahaan dengan kemampuan strategis yang melampaui batas negara dan berpotensi mencakup seluruh dunia.
Di tingkat global, hanya sedikit pesaing Elon Musk yang memiliki ambisi sebesar SpaceSail. Perusahaan ini berencana meluncurkan 648 satelit LEO tahun ini dan menargetkan 15.000 satelit pada 2030.
Sebagai perbandingan, Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 7.000 satelit dan menargetkan 42.000 satelit pada akhir dekade ini.
(CNBC)
