Media Berkemajuan

8 November 2024, 14:55

Tak Hanya Sediakan Data Jumlah dan Lokasi Masjid, Kini SIMAS Juga Berikan Info Bantuan Masjid-Musala

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
SIMAS
Tampilan platform laman SIMAS [Foto: mu4.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Sistem Informasi Masjid (SIMAS) kini telah memuat informasi mengenai program bantuan masjid serta musala, agar efektivitas distribusi bantuan lebih tertib dan terstruktur serta tepat sasaran.

Sebagai informasi, SIMAS merupakan aplikasi yang dibangun sejak 2013 yang memuat data terkait jumlah dan lokasi masjid/ musala yang didesain sebagai bentuk layanan publik, dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemberdayaan potensi masjid dan musala Indonesia, memperluas layanan informasi dan data kemasjidan, identifikasi dan pemetaan potensi maupun problematika masjid untuk optimalisasi pemberdayaan masjid, serta mewujudkan modernisasi layanan data bidang Kemasjidan.

“Aplikasi SIMAS menggunakan platform realtime online berbasis web-base sehingga mempermudah para admin/operator (baik tingkat KUA Kecamatan maupun lainnya) dalam melakukan fungsi entry, verifikasi, dan validasi data masjid dan musala serta mempermudah mendapatkan dan menampilkan data-data kemasjidan dengan cepat kepada masyarakat luas,” kata Kepala Subdit Kemasjidan, Akmal Salim Ruhanasasaran.

Baca juga: Masjid Al Jihad Banjarmasin Masuk Nominasi Penganugerahan CRM Award 2024

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Ahmad Zayadi menyebutkan bahwa data SIMAS dikelola secara resmi dan pendataannya melibatkan pihak-pihak berwenang di tiap daerah. Dimana dengan adanya platform tersebut dapat digunakan dalam perencanaan program pemerintah, informasi bantuan, penelitian, hingga pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan kemasjidan.

“SIMAS menjadi sumber otoritatif untuk data masjid dan musala di Indonesia, apalagi pendataan dalam SIMAS mencakup informasi detail tentang lokasi, kapasitas, fasilitas, hingga status kepengurusan masjid dan musala, sehingga memberi gambaran yang jelas mengenai tempat ibadah di tingkat nasional maupun lokal,” ungkap Zayadi, Selasa (29/10/2024).

“Kami berharap semua operator yang mewakili daerahnya masing-masing bisa terus mengembangkan dan menyajikan data yang valid dan relevan, agar dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi tren atau pola, serta mengukur performa atau pencapaian, bahkan punishment,” sambungnya.
(kemenag.go.id)

[post-views]
Selaras