Jakarta, mu4.co.id – Akhirnya Indonesia mendapatkan tambahkan kuota haji 2024 sebanyak 20 ribu jemaah. Hal ini terjadi ketika Presiden Joko Widodo meminta langsung tambahan kuota tersebut kepada Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud, pada Kamis (19/10/2023).
Melalui pertemuan tersebut Jokowi mengungkapkan bahwa ada antrean perjalanan haji di Indonesia, bahkan ada calon jemaah yang waktu tunggunya mencapai 47 tahun.
“Sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji,” ungkap Jokowi ketika memberikan keterangan pers dikutip dari cncbindonesia.com, Jumat (20/10/2023).
Kurang dari 12 jam, komitmen tambahan kuota haji itu langsung diberikan untuk Indonesia.
Sementara itu, menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas yang kerap disapa Gus Men menyampaikan rasa syukurnya atas tambahan kuota haji yang diberikan. Dengan penambahan kuota ini maka persiapan haji harus disiapkan lebih baik lagi.
“Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jemaah, kalau ada tambahan 20 ribu,” ujarnya usai menghadiri Jalan Sehat peringatan Hari Santri 2023, Sabtu (21/10/2023).
Terlebih, ia mengatakan, Arab Saudi mengubah sejumlah regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya. Pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag untuk menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar dapat didistribusikan secara baik dan adil.
Baca juga: Kuota Petugas Haji 2024 Berkurang Setengahnya, Apa Kata Menag?
Hal ini tentu tetap memprioritaskan jemaah haji lansia. Gus Men mengatakan, jumlah jemaah haji lansia mencapai 600 ribu.
“Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas,” katanya.
Kedepannya, Kemenag akan membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan. Gus Men telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk merumuskan langkah terbaik demi menjaga kesehatan jemaah haji.
Sumber: cnbcindonesia detik.com
