Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 10:28

Sudah Luluskan Banyak Tenaga Kerja, Sudah Saatnya Muhammadiyah Bangun Industri Besar

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Log-Mart merupakan salah satu bidang usaha yang dikembangkan Muhammadiyah (Foto: logmart.id)

Semarang, mu4.co.id – Muhammadiyah yang sudah berjalan di abad keduanya, sudah banyak menciptakan amal usaha (AUM) di berbagai bidang.

Mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan, dsb. Menurut data yang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, paling tidak terdapat 3.334 sekolah Muhammadiyah di Indonesia.

Sedangkan untuk rumah sakit, per awal tahun 2002 terdapat 119 rumah sakit Muhammadiyah. Kemudian untuk perguruan tinggi sendiri, di awal tahun 2020 sudah mencapai 162 perguruan tinggi. Jumlah AUM yang fantastis tersebut menurut Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. Sudah lebih dari cukup. Ia berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya Muhammadiyah mulai membangun industri sebagai amal usaha baru.

KH. Tafsir saat dihubungi redaksi juga menyampaikan bahwa ke depan, AUM di bidang pendidikan, sosial dan kesehatan sudah overload dan dirasa cukup. Menurutnya perlu ada terobosan baru dalam pengembangan sayap Muhammadiyah melalui AUM.

Ia menambahkan bahwa selama ini Muhammadiyah sudah banyak menghasilkan para alumni yang kurang terserap di AUM dan kemudian lebih memilih bekerja di perusahan-perusahaan luar persyarikatan.

“Sudah saatnya Muhammadiyah bergerak dari hulu sampai hilir. Menghasilkan alumni sekaligus menampung mereka melalui industri yang padat lapangan kerja,” tegas KH. Tafsir.

Dosen UIN Walisongo Semarang ini juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah sudah mulai merintis gerakan industrialisasi di Muhamamdiyah. Di antaranya sudah lahirnya industri alkes milik SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, industri pangan MieMu milik Majelis Ekonomi PDM Kota Surakarta, kemudian industri pengolahan kayu dan furniture milik PRM Keji Muntilan Kabupaten Magelang.

“Embrio industrialisasi sudah ada, tinggal menyentuh dan kuatkan lagi sehingga dapat menjadi industri yang sesungguhnya,” pungkas KH. Tafsir.

Perlu diketahui bahwa di tahun 2017, PDM Karanganyar melalui Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan juga sudah melaunching industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang diberi nama AirMu.

“Ke depan kita akan memikirkan sesuatu yang baru. Yakni industrialisasi di Muhammadiyah,” ungkap KH. Tafsir.

Beberapa contoh cabang dan ranting Muhammadiyah yang sukses mengelola program atau amal usaha ekonomi antara lain:

  1. PCM Sunggal Medan dengan gerakan koperasinya
  2. PCM Kinali Pasaman barat dengan Sarang burung waletnya (pendapat bersih setiap bulannya Rp 150 juta), Show room motor, bengkel motor, usaha bengkel kayu.
  3. PCM PCM di Metro lampung dengan Swalayan dan BMT nya.
  4. PCM Leuwiliang dengan Koperasi syariah/BMT Khoiru Ummah (6 cabang)
  5. PCM Limpung Batang dengan Swalayan ” Toko Kita” (2 di PCM Limpung dan 12 Toko binaannya)
  6. PCM Babat Lamongan dengan BMT dan Usaha Properti Perumahan “Islamic residen “
  7. PCM Sruweng dengan usaha Rest Area, gerakan akringan, budi daya ikan hias dll.
  8. PRM Gading dengan Usaha Pengelolaan Parkir dan TokoMU nya yang menginspirasi lahirnya 11 minimarket dalam Bimbingan PRM Gading.
  9. PRM Keji Muntilan dengan Pabrik kayulapisnya
  10. PRM Sendangharjo Lamongan dengan Toko Sarba ada, budi daya melon emas, penyewaan traktor, budi daya kambing, kendaraan antar jemput siswa dll
  11. PRM Pandes Plered Bantul dengan Usaha propertinya dan pembinaan 60 warganya yang berwirausaha.
  12. PCM Cileungsi dengan toko Swalayan ” SunMart”, Digital printing, Pabrik Mur (kerjasama, dengan PT BUKAKA”, Bengkel Mobil, juga dengan toko besi dan bahan bangunannya.
  13. PCM Prambanan dengan Toko Grosir”Hasbuna” dan minimarket, toko Bangunan, budidaya lele, pabrik roti, toko perlengkapan muslim, guest house.
  14. PCM Gedebage Bandung dengan usaha Spidol Whiteboard nya.
  15. PCM Purwosari Banyuwangi dengan usaha Pertaniannya.
  16. PRM Gunung pring dengan 20 armada Mobilnya.
  17. PCM Sukajadi Bandung dengan usaha penginapan dan kulinernya.
[post-views]
Selaras