Media Utama Terpercaya

22 Juni 2025, 22:53
Search

Sudah Dipersiapkan, Apa Saja Layanan Jemaah Haji RI Saat di Arab Saudi?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Layanan-Haji
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi. [Foto: Kemenag]

Arab Saudi, mu4.co.id – Jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan 2 Mei 2025 dan akan menerima lima layanan utama di Arab Saudi, yaitu konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi mengatakan Kemenag telah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah untuk jemaah haji Indonesia. Diketahui, jarak hotel-hotel di Makkah ke Masjidil Haram sekitar 4,5 kilometer.

“Untuk hotel di Makkah, jaraknya maksimum 4,5 km. Untuk di Madinah, semua hotel berada di wilayah Markaziyah,” ungkap Muchlis dikutip dari detik news, Rabu (30/4).

Kemenag juga menyiapkan tiga jenis layanan transportasi untuk jemaah haji yaitu antar kota perhajian (Madinah, Makkah, Jeddah), bus shalawat untuk perjalanan hotel-Masjidil Haram, dan transportssi khusus saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Penjelasan transportasi. [Foto: kemenag]

Kemenag menggandeng 55 perusahaan katering untuk menyediakan 84 kali makan di Makkah dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina. Di Madinah, 21 perusahaan katering akan menyiapkan 27 kali makan bagi jemaah.

“Total yang kita siapkan untuk jemaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” jelasnya.

Detail konsumsi jemaah haji. [Foto: kemenag]

Kemenag mengimbau perusahaan katering menggunakan produk dalam negeri, termasuk bumbu siap pakai dari Indonesia. 

Muchlis menjelaskan bahwa makanan siap saji akan disiapkan untuk 7–15 Zulhijjah guna mengantisipasi kemacetan di Makkah dan memastikan distribusi makanan tetap lancar dan tepat waktu.

Layanan Puncak Ibadah Haji

Muchlis M Hanafi menyampaikan bahwa layanan puncak ibadah haji dari 8–13 Zulhijjah telah dipersiapkan dengan menggandeng 8 perusahaan, melayani 203.320 jemaah. Ini menjadi langkah baru, menggantikan sistem lama pada era 1950–1970-an yang mengandalkan para Syekh dari Jawa, dan sistem muassasah berbasis wilayah sejak 1981–1983.

“Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ,” ungkapnya.

Baca Juga: Musim Haji 2025 Diprediksi Alami Panas Ekstrem. Berikut Imbauan Dari Otoritas Arab Saudi!

Sejak 2021–2023, Muassasah diminta pemerintah Arab Saudi bertransformasi menjadi perusahaan profesional, sehingga penyedia layanan haji kini tidak lagi dibatasi wilayah geografis dan lebih terbuka, termasuk bagi jemaah Indonesia.

“Ketika kita mulai penyediaan barang dan jasa pada Desember 2024, ada 43 perusahaan yang mendaftar. Lalu 16 yang presentasi dan mengajukan penawaran setelah proses verifikasi. Dari 16 itu kita pilih 8 yang terbaik,” jelas Muchlis.

“Delapan perusahaan itu yang nanti akan melayani jemaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina,” lanjutnya.

(detik news, Kemenag)

[post-views]
Selaras