Banjarmasin, mu4.co.id – SMK Maestro Islamic School Banjarmasin hadir dengan misi menanamkan disiplin, kompeten, dan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi utama bagi para siswa untuk meraih kesuksesan di dunia kerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dengan mengadopsi konsep ketarunaan yang khas, sekolah ini tidak hanya menekankan pada pembelajaran akademik, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.
Salah satu ciri khas yang mencolok dari SMK Maestro yaitu seragam taruna yang terdiri dari epolet yang terletak di pundak dan baret sebagai penutup kepala. Seragam ini tidak hanya menjadi simbol identitas, tetapi juga mencerminkan semangat keketarunaan dan kedisiplinan yang ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Atmosfer ketarunaan dapat dirasakan di setiap sudut kegiatan di SMK Maestro, bahkan di dalam kelas. Setiap sesi pembelajaran dimulai dengan laporan dari ketua kelas kepada staf pengajar, mirip dengan prosedur militer. Hal ini menciptakan suasana yang terstruktur. Pada akhir jam pembelajaran, kegiatan baris-berbaris diikuti dengan laporan oleh ketua kelas.
Sebelum mereka resmi menjadi taruna, calon taruna-taruni atau yang sering disebut Catana-Catani, harus menjalani serangkaian kegiatan LDKM (Latihan Disiplin Korps Maestro). LDKM sendiri merupakan kegiatan yang dijalani selama satu bulan sebelum mereka resmi menjadi siswa-siswi atau taruna-taruni di SMK Maestro Islamic School Banjarmasin.
“LDKM dilaksanakan selama 1 bulan, sebelum resmi menjadi taruna-taruni di SMK Maestro, walaupun nanti ada LDKM lanjutan ketika naik kelas XI dan XII, tapi tidak seperti kelas X. Sifatnya cuma merefresh aja, durasinya sekitar 1 minggu saja,” ucap Rizky Pratama Putra Perkasa, S. Kom, M.Pd, Gr. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum saat dihubungi tim mu4.co.id, Kamis (20/6).
LDKM dirancang untuk melatih kedisiplinan, kesigapan, kemandirian, serta kebugaran jasmani dan rohani. Kegiatan ini melibatkan anggota TNI dari Korem 101/Antasari, yang membawa pengalaman dan kedisiplinan dari dunia militer.
Salah satu momen paling berkesan bagi Catana-Catani yaitu saat pelantikan mereka yang resmi menjadi taruna-taruni, yang diselenggarakan dengan khidmat dan dihadiri langsung oleh orang tua mereka. Pelantikan merupakan momen kebanggaan dan haru bagi orang tua mereka karena melihat anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Tak hanya itu, SMK Maestro juga memiliki Polisi Taruna (Poltar) yang mana anggota tersebut merupakan taruna-taruni SMK Maestro. Anggotanya dipilih melalui seleksi yang dilakukan secara terbuka untuk taruna-taruni kelas X dan XI melalui seleksi administrasi, wawancara, dan diklat.
Adapun tugas Poltar yaitu menjaga kedisiplina taruna-taruni, mulai dari kelengkapan atribut seragam hingga kedisiplinan waktu.
“Bahkan Poltar juga ada mengatur lalu lintas di sekitar sekolah untuk ketertiban bersama,” ucap Rizky.
Dengan demikian, SMK Maestro tidak hanya menjadi sekolah biasa, tetapi lebih merupakan lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk melahirkan para pemimpin masa depan yang berintegritas, disiplin, dan siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan mereka.