Gresik, mu4.co.id – Indonesia tengah membangun pabrik pemurnian atau smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang merupakan proyek kedua dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Proyek smelter tembaga di Gresik ini nantinya akan menjadi smelter tembaga terbesar di dunia, yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektar dan supporting area seluas 120 hektare.
Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mengolah konsentrat tembaga mencapai 2 juta ton per tahun, yang mampu menghasilkan produk katoda tembaga sekitar 600.000 ton per tahun, ditambah dengan kapasitas smelter di PT Smelting sebanyak 1 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, sehingga proyek tersebut mampu menampung hingga 3 juta ton konsentrat per tahunnya.
Baca juga: Proyek Jalan Poros di Kotabaru Terhenti, Karena Ini!
Adapun nilai dari proyek ini yakni US$ 3 miliar atau setara Rp 46,5 triliun (kurs Rp 15.500). Dan diketahui tenaga kerja yang diserap dalam penggarapan proyek ini mencapai 150 ribu orang, yang mana sebanyak 98% merupakan tenaga kerja Indonesia diantaranya adalah pekerja lokal dari Jawa Timur sebesar 50%.
Pembangunan Smelter PTFI di Gresik dilaksanakan sejak tahun 2021 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada 12 Oktober 2021 lalu dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Mei 2024 nanti.
Dan diketahui Per bulan Juni 2023 lalu progres proyek pembangunan smelter tembaga di Gresik ini sudah mencapai 76%.
Sumber: JatimNetwork.com