Kotawaringin Barat, mu4.co.id – Kalimantan Tengah telah memiliki smelter seng pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang dimiliki oleh PT Kobar Lamandau Mineral (KLM), dan ditargetkan berproduksi di tahun 2023.
Smelter seng tersebut dalam pembangunannya telah menelan dana mencapai US$ 20,2 juta atau setara sekitar Rp310 miliar.
Smelter seng tersebut berlokasi di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang berkolaborasi atau didukung penuh oleh PLN yang siap memasok listrik sebesar 39 megavolt ampere (MVA), untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri, dan merupakan salah satu proyek nasional untuk mendukung hilirisasi mineral.
Baca juga: Proyek Smelter Nikel di Kalimantan Selatan Habiskan Dana Rp6 Miliar
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalsel dan Kalteng Muhammad Joharifin menyebutkan bahwa sistem kelistrikan di Kalimantan telah terhubung dengan jaringan transmisi Interkoneksi Barito – Mahakam dengan daya 1.780 MW.
Ia juga menambahkan jika penandatanganan kerjasama ini dapat berdampak luas bagi perekonomian daerah dan nasional, serta akan menyerap tenaga kerja lokal, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selama ini Indonesia masih mengimpor logam seng dari luar negeri. Kemudian menjawab kebutuhan pasar yang semakin besar, PT KLM pun memproduksinya di dalam negeri dengan tingkat kemurnian mencapai 99,995 %. Dengan ini proses pengolahan bahan baku ini membutuhkan energi listrik yang cukup besar dan andal.
Sumber: jatimnetwork.com
