Gaza, mu4.co.id – Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya setelah pendahulunya, Ismail Haniyeh, tewas di Teheran.
Militer dan pejabat Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu otak serangan 7 Oktober terhadap Israel, menjadikannya salah satu militan paling dicari di negara tersebut.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut,” ungkap pernyataan dari kelompok tersebut, dikutip dari detik news, Kamis (8/8).
Beberapa menit setelah pengumuman penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Ezzedine Al-Qassam, melaporkan telah meluncurkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke Israel.
Penunjukan Sinwar terjadi kurang dari seminggu setelah kematian Ismail Haniyeh di Teheran, yang oleh Iran dan Hamas dianggap sebagai tindakan Israel, meskipun Israel menolak berkomentar.
Seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan kepada media AFP bahwa pemilihan Sinwar mengirimkan sinyal kuat kepada Israel bahwa Hamas tetap pada jalur perlawanan.
Pejabat tersebut, yang berbicara secara anonim, menambahkan bahwa pemilihan Sinwar menggantikan Haniyeh, yang mendukung gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan seorang pemimpin yang fokus pada pertempuran melawan musuh.
(detik news)