Media Utama Terpercaya

13 Juni 2025, 04:40
Search

Siapa Orang Indonesia Pertama yang Melaksanakan Ibadah Haji? Berikut Sejarahnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sejarah Orang Indonesia Pertama yang Melaksanakan Ibadah Haji
Sejarah Orang Indonesia Pertama yang Melaksanakan Ibadah Haji [Foto: kompas.com]

Jakarta, mu4.co.id – Terdapat sejumlah versi menyatakan siapa saja orang Indonesia yang pertama kali menunaikan haji. Berdasarkan salah satu versi sejarah, dapat dikatakan keberangkatan haji bermula sejak era Nusantara. Sosoknya disebut merupakan keturunan bangsawan. Lantas siapakah dia?

Dilansir dari detik.com, Rabu (11/06/2025), orang Indonesia yang disebut pertama kali naik haji tersebut adalah Bratalegawa. Ia seorang putra dari Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati atau juga dikenal sebagai Prabu Bunisora yang punya julukan Kuda Lalean. Bratalegawa juga merupakan sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yang merupakan kakek Prabu Siliwangi. Bratalegawa lahir pada 1272 Saka atau 1350 Masehi.

Bratalegawa lebih tertarik dengan bisnis walaupun ia keturunan raja. Yang mana saat dewasa, ia menjadi saudagar kaya dengan kepemilikan banyak kapal dagang, perhiasan, hingga properti. Kapal dagang Bratalegawa mengunjungi Malaka, Pulau Sumatera, China, India, Persia, bahkan Semenanjung Arab.

Baca juga: Momen Langka dan Mengharukan, Seorang Jemaah Melahirkan Saat Wukuf di Arafah

Sementara itu, dalam buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri diterangkan tidak ada keterangan pasti mengenai siapa orang yang pertama kali naik haji dari Indonesia. Sebab, sejak zaman kolonial Belanda, sudah ada banyak muslim Indonesia yang pergi haji.

Dikatakan, konon orang-orang Indonesia sudah pergi menuju Tanah Suci sejak abad ke-16 M. Mereka pada umumnya berasal dari strata sosial atas seperti utusan sultan, pedagang, hingga musafir dan penuntut ilmu.

Selain itu, Almarhum Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 dan 18, menjelaskan ada banyak umat Islam berangkat haji. Keberangkatan mereka tidak lepas dari hubungan pelayaran antara masyarakat Nusantara dan pedagang dari jazirah Arab.

Pada umumnya, orang-orang yang berangkat haji pada periode tersebut berlayar melalui Selat Malaka, Samudera Pasai, dan Pidie. Wilayah tersebut sejak dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan internasional.

Menurut Azyumardi, pada awal abad ke-16 sudah dijumpai orang asal Nusantara di Makkah. Kemungkinan besar mereka adalah pedagang yang datang dengan kapalnya sendiri.

[post-views]
Selaras