Media Berkemajuan

20 April 2025, 00:37
Search

Setelah El Nino, Indonesia Akan Hadapi Fenomena La Nina, Simak Penjelasan BMKG!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
BMKG peringatkan waspadai fenomena La Nina [Foto: freepik]

Banjarmasin, mu4.co.id – Baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut fenomena La Nina, lantaran fenomena tersebut dapat memberi dampak yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, BMKG juga menyebut bahwa fenomena El Nino yang dimana membuat hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami musim kemarau panjang masih berlangsung pada Februari 2024. Dan intensitasnya mulai menurun menuju netral seiring berjalannya waktu, karena suhu laut kini menjadi lebih dingin daripada sebelumnya.

“El Nino diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei, Juni, Juli 2024,” jelas Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati, Kamis (21/03/2024).

Baca juga: Agustus Diprediksi Puncak El Nino. Waspadai Berbagai Aspek!

Lalu apa yang dimaksud dengan La Nina?

La Nina merupakan fenomena iklim di mana Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah kondisi normal. Akibatnya terdapat potensi pertumbuhan awan di sekitar Samudra Pasifik sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia. La Nina juga bisa diartikan sebagai kebalikan dari El Nino (peristiwa dingin).

Jika El Nino akan memberikan dampak kekeringan panjang, bahkan mencapai suhu hingga 40 derajat celcius di beberapa daerah, hingga menimbulkan polusi udara dan hasil panen sembako yang tertunda. Sementara La Nina akan membawa dampak yang signifikan, salah satunya peningkatan curah hujan yang meningkatkan potensi banjir bandang hingga longsor.

Selain itu, La Nina juga mungkin akan berdampak pada sektor pertanian, transportasi, perdagangan hingga kesehatan. Seperti adanya kerusakan pada produksi pertanian, terjadinya gangguan distribusi hingga penyebaran penyakit di lingkungan hewan peliharaan, ternak atau bahkan manusia itu sendiri.

BMKG pun memprediksikan fenomena La Nina tersebut akan mencapai puncak pada sekitar Juli 2024 dan terus mengalami penurunan pada periode Agustus hingga September 2024.

Baca juga: Potensi Hujan Deras Disertai Petir, BMKG Imbau Seluruh Wilayah Kalsel Untuk Waspada

Oleh karena itu, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, PhD memberikan sejumlah persiapan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi fenomena La Nina di Indonesia, diantaranya yaitu:

  1. Mengantisipasi kemungkinan bencana alam
  2. Menanam vegetasi (kumpulan beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama)
  3. Membersihkan saluran air
  4. Memperbaiki tanggul sungai
  5. Melakukan optimalisasi penguatan drainase
  6. Mengamankan surat-surat penting
  7. Mempersiapkan “tas bencana” untuk kebutuhan evakuasi (berisi pakaian dan perlengkapan mandi, survival kit (senter, handphone dan powerbank, peluit), makanan dan minuman hingga obat-obatan).

Sementara itu, untuk persiapan diri dari serangan penyakit saat La Nina, bisa rutin mengonsumsi vitamin untuk daya tahan tubuh dan rutin membersihkan diri. Dan untuk yang mempunyai hewan peliharaan, lakukan upaya pencegahan dengan melakukan vaksin.

Sumber: beautynesia.id

[post-views]
Selaras