Jakarta, mu4.co.id – Presiden RI, Prabowo Subianto menyepakati mekanisme join development atau pengelolaan bersama wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Selat Ambalat, Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin. Ia mengatakan langkah tersebut diambil sebagai upaya membangun hubungan bertetangga yang harmonis dan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara.
“Kita tidak perlu bertetangga dengan konflik. Oleh karena itu, jalan terbaik yang bisa kita lakukan adalah melakukan satu pengelolaan sumber daya alam secara bersama-sama,” katanya, Selasa (02/07/2025).
Baca juga: Akhiri Polemik, 4 Pulau yang Diperebutkan Aceh-Sumut Kini Resmi Milik Aceh
Sjafrie menambahkan bahwa melalui mekanisme itu pemerintah ingin mengedepankan prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati atas wilayah perbatasan kedua negara.
“Dengan mentargetkan saling menguntungkan, tapi atas dasar saling menghormati terhadap kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia dan juga menghormati kehormatan negara Malaysia,” ujarnya.
Selain itu, melalui kesepakatan itu, Presiden Prabowo sebelumnya juga mengatakan bahwa pemanfaatan laut di wilayah tersebut dikelola bersama antara Indonesia dan Malaysia, karena kedua negara memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan masyarakat masing-masing.
Keputusan itu pun diambil pemerintah setelah bertahun-tahun wilayah laut Ambalat yang diklaim kaya akan cadangan minyak dan gas bumi itu menjadi sumber ketegangan antara Indonesia dan Malaysia.
Diketahui, Selat Ambalat adalah blok laut yang luasnya mencakup 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, serta berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Utara, Indonesia.
(cnnindonesia.com)