Banjarmasin, mu4.co.id – Innalillahi wa innailaihi raji’un, berita duka kembali menyelimuti keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah. Bagaimana tidak salah seorang tokoh sekaligus pendekar Tapak Suci, Drs. KH. Ahmad Kasuwi Thorif, MA, P.Br., telah berpulang ke rahmatullah.
Dikabarkan pada Selasa malam (18/11/2025) sekitar pukul 22.10 WIB pesan tersebut dikirim ke berbagai grup WhatsApp.
Banyak yang tak percaya karena sebelumnya KH Kasuwi Thorif masih aktif dan ikut berangkat menghadiri kegiatan Cabang Ranting dan Masjid (CRM) Award VI pada 13-16 November 2025 di Masjid Al Jihad Banjarmasin mewakili Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan Jawa Timur yang merupakan salah satu finalis Best of The Best CRM Award.
Dari penuturan beberapa panitia lokal CRM Award 2025 yang sempat bercengkerama dan berbincang dengan KH Kasuwi disela-sela padatnya jadwal kegiatan Rakernas, Kongres dan Expo CRM Award, mengatakan beliau adalah sosok pribadi yang baik, tawadhu’ dan santun.
Baca juga: Abdul Mu’ti Isi Kajian Umum di Masjid Al Jihad Banjarmasin hingga Keliling Expo CRM Award VI
KH Kasuwi setia mengikuti setiap rangkaian kegiatan CRM Award dari awal pembukaan hingga penutupan. Bahkan masih terkenang di ingatan para panitia lokal Banjarmasin saat beliau nampak duduk sendirian sekitar pukul 23 malam di depan Front Office Panitia CRM (Kantor Sekretariat PCM Banjarmasin 4) seusai mengikuti kajian umum Mendikdasmen RI, Prof Abdul Mu’ti di Masjid Al Jihad pada Jum’at (14/11), sedangkan suasana malam itu sudah mulai sepi.
Kemudian panitia lokal Banjarmasin dengan sigap menjemput dan mengantarkan beliau menuju hotel Aria Barito tempat beliau dan rombongan PRM Godog menginap.

Setelah kegiatan CRM Award berakhir, KH Kasuwi dan rombongan perwakilan PRM Godog pun telah kembali ke daerah mereka. Namun dua hari setelahnya, KH Kasuwi Thorif dikabarkan wafat di usia 72 tahun di kediamannya, Desa Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, Pendekar Afnan Hadikusumo, mengenang sosok almarhum sebagai tokoh penting dalam perjalanan organisasi seni bela diri Muhammadiyah tersebut.
“Abah Kasuwi sudah saya kenal sejak saya aktif di Pimpinan Pusat Tapak Suci tahun 2003-an. Setahu saya beliau pendekar yang betul-betul menguasai ilmunya. Akhlaknya baik dan beliau ringan tangan,” ujarnya dikutip dari PWMU.
Kepergian KH Kasuwi Thorif meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah, Tapak Suci, panitia lokal CRM Award dan masyarakat yang pernah bersinggungan dengan kebaikan, keteduhan pribadi, dan keteguhan ilmunya.
Beliau adalah salah satu contoh kader Muhammadiyah yang berhasil memadukan ketegasan seorang pendekar dengan kelembutan akhlak seorang alim. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal baiknya, mengampuni segala khilaf, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Allahumma amiin.













