Gaza, mu4.co.id – PBB menyatakan, sejak gencatan senjata Israel-Hamas dimulai pada Jumat (24/11), sebanyak 137 truk yang membawa makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya memasuki wilayah Gaza. Ini merupakan konvoi kemanusiaan terbesar yang memasuki Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Truk bantuan itu memasuki Jalur Gaza sekitar 1 jam setelah gencatan senjata dimulai dengan melalui perbatasan Rafah. Beberapa ambulans yang membawa puluhan warga Palestina yang terluka juga mulai menuju Mesir melalui perbatasan.
Baca juga: 3 Relawan RS Indonesia Sudah Tiba di Rafah
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), 129 ribu liter bahan bakar juga memasuki wilayah Palestina. Badan itu menyebut, sebanyak 200 truk dikirim dari desa Nitzana di Israel ke perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Mesir juga mengatakan 130.000 liter solar dan empat truk gas akan dikirim setiap hari ke Gaza ketika gencatan senjata dimulai.
Sedangkan 21 pasien dalam kondisi kritis dievakuasi dari utara Gaza.
“Ratusan ribu orang dibantu dengan makanan, air, pasokan medis, dan barang-barang kemanusiaan penting lainnya,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Al Arabiyah.
Pemerintah Internasional pun turut mendorong pengiriman bantuan ke Mesir untuk segera memasuki Gaza. Sebanyak 17 pesawat KSrelief yang membawa bantuan penting ke Gaza telah tiba di Bandara el-Arish Mesir pada Jumat.
Ditambah, sebuah pesawat juga sedang dalam perjalanan ke Mesir setelah lepas landas dari RIyadh. Bantuan tersebut mencakup makanan, perlengkapan dan peralatan medis, ambulans, dan perlengkapan yang digunakan untuk tempat berlindung.
Sedangkan misi medis internasional pertama yang datang dari Inggris mencapai Istanbul pada Jumat. Menurut laporan Anadolu Agency, pengiriman ini berupa bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Baca juga: Gencatan Senjata Dilakukan, Israel Tetap Tembaki Warga Gaza
Tim tersebut terdiri dari 10 ambulans dan paramedis. Mereka memulai perjalanan empat hari dari London dengan 50 ambulans, tetapi hanya 10 yang diizinkan melanjutkan perjalanan dari Prancis.
Pengiriman itu diperkirakan tiba di Mesir dengan kapal dari Istanbul. Tim berkumpul setelah ada panggilan ambulans dari “Verenel Association” dan Global Family Aid yang berbasis di Turki.
Ambulans asosiasi, pada umumnya, dibeli dari Mesir, dikirim ke gerbang perbatasan Rafah di bawah koordinasi Bulan Sabit Merah Mesir. Namun ambulans yang dikirim tersebut bertujuan untuk dibawa melintasi perbatasan dan dikirim ke rumah sakit di Palestina.
Sumber: Republika.co.id