Jakarta, mu4.co.id – Otoritas Umum untuk Pengurusan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menghadirkan solusi berbasis teknologi bernama Digital Mutawwif untuk membantu jemaah menjalankan rangkaian ibadah dengan lebih tertib, mudah, dan khusyuk.
Platform digital tersebut dirancang layaknya pemandu ibadah virtual, yang memberikan panduan umrah secara bertahap, agar dapat mampu menjawab tantangan kepadatan jemaah, perbedaan bahasa, hingga kebutuhan bimbingan ibadah di area masjid yang sangat luas.
Melalui Digital Mutawwif, jemaah dapat mengakses panduan lengkap tata cara umrah, mulai dari thawaf hingga sa’i, disertai doa-doa dalam bentuk audio dan video. Selain itu, tersedia pula penghitung elektronik untuk thawaf dan sa’i agar jemaah dapat memantau jumlah putaran secara akurat.
Disamping itu, platform ini juga membantu jemaah bernavigasi di area Masjidil Haram yang kompleks. Fitur panduan interaktif memudahkan jemaah mengenali lokasi-lokasi penting sehingga risiko tersesat dapat diminimalkan, terutama bagi jemaah lanjut usia atau yang baru pertama kali berumrah.
Baca juga: Arab Saudi Luncurkan Platform Deportasi Digital, Layanan Imigrasi Tanpa Antrean!
Tak hanya itu, Digital Mutawwif juga mendukung tujuh bahasa untuk menjangkau jemaah dari berbagai negara. Otoritas setempat pun mengimbau jemaah agar mengakses layanan ini melalui platform resmi guna mendapatkan pengalaman ibadah yang lebih nyaman dan modern di Dua Masjid Suci.
Untuk diketahui, dalam tradisi haji dan umrah, mutawwif sendiri dikenal sebagai pemandu resmi jemaah yang bertugas membimbing pelaksanaan ibadah sekaligus mengurus berbagai kebutuhan jemaah. Secara harfiah, mutawwif berarti orang yang membimbing thawaf, namun perannya jauh lebih luas.
Mutawwif tidak hanya menjelaskan tata cara ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pendamping spiritual, pengatur logistik, hingga penghubung komunikasi antara jemaah dan otoritas setempat. Banyak mutawwif berasal dari kalangan yang memiliki pengetahuan agama mendalam dan pengalaman panjang dalam mendampingi jemaah internasional.
Kehadiran Digital Mutawwif pun menandai adaptasi peran tersebut ke ranah digital, bukan menggantikan mutawwif secara langsung, namun melengkapi peran mereka agar jemaah dapat memperoleh bimbingan yang konsisten, praktis, dan mudah diakses kapan pun dibutuhkan.
(himpuh.or.id)
