Jakarta, mu4.co.id – Satelit raksasa milik Indonesia Satria-1, dengan teknologi mutakhir Very High-Throughput Satellite (VHTS) pertama di Indonesia, sesuai dengan perencanaan telah sukses memasuki orbit luar angkasa, yaitu orbit Geostasioner, di 146° Bujur Timur atau berada tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36,000 km di atas permukaan Bumi, Senin (30/10/2023).
Satria-1 telah melalui proses Electrical Orbit Raising (EOR), yang memiliki total kapasitas sebesar 150 Gbps dan diproyeksikan menjadi satelit yang dapat membantu program transformasi digital di Indonesia.
Baca juga: Profil Nia, Engineer Asal Indonesia Pembuat Satria Satelit 1
“Di mana satelit melakukan pergerakan secara berkala menggunakan sistem pendorongnya untuk menuju ke orbit yang ditentukan dan satelit dinyatakan telah sampai di orbitnya dengan sukses,” kata Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
Deployment ketiga antena satelit sebagai salah satu tahapan kritis telah juga dilalui dengan baik. Saat ini ujicoba komunikasi (communication payload) akan segera dimulai dan targetnya pada akhir November selesai, lalu akan dilanjutkan dengan ujicoba secara keseluruhan untuk dapat beroperasi penuh pada Desember 2023,” tambah Adi.
Dengan demikian, jaringan SATRIA-1 bisa segera menghadirkan koneksi internet yang menjangkau seluruh Nusantara, dan sejumlah warga di wilayah pelosok akan mendapatkan layanan internet gratis.
Setelah dipastikan semuanya berfungsi dengan baik, satelit Satria-1 akan digunakan oleh Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (BAKTI Kominfo) untuk memberikan layanan internet bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Indonesia,” tutup Adi.
Sumber: cnbcindonesia.com
