Jakarta, mu4.co.id – Pergerakan saham PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk. (BRIS) anjlok 3,93% atau 90 poin menjadi Rp 2.200/saham, setelah Muhammadiyah resmi pindahkan dananya yang mencapai Rp 13 triliun ke bank syariah lainnya.
Kondisi itu pun berlanjut pada perdagangan Kamis dan Jumat yang juga memerah masing turun 3,10% dan 0,46%. Padahal pada perdagangan Senin dan Selasa saham BRIS masih menghijau. Adapun selama sepekan ini, Saham BRIS diperdagangkan turun sebesar 0,91% atau 10 poin menjadi Rp 2.180/saham.
Kendati demikian, beberapa analis meyakini bahwa dampak penarikan dana Muhammadiyah tidak akan signifikan terhadap likuiditas BSI secara jangka panjang, karena dana Rp13-15 triliun tersebut hanya sekitar 5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI yang mencapai Rp300 triliun.
Baca juga: Muhammadiyah Tarik Dana 13 Triliun dari BSI. Ada Apa?
Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menarik dananya tersebut berdasarkan memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024, yang menyebutkan bahwa PP Muhammadiyah akan mengalihkan dana di BSI ke beberapa bank syariah lain, seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank syariah daerah, dan bank syariah lain yang telah bekerja sama dengan Muhammadiyah.
Dilansir dari suara.com, Selasa (11/06/2024), sebelumnya Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas menyebutkan bahwa selama ini dana organisasi mayoritas berada di BSI, sedangkan dana di Bank Syariah lain masih minim.
Dimana hal tersebut menimbulkan risiko konsentrasi, sehingga bank-bank syariah lain tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan. “Dan jika terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” ujar Anwar.
Disisi lain, pihak BSI pun menghormati keputusan Muhammadiyah dan berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.