Ankara, mu4.co.id – Rusia dan China memveto atau menolak resolusi yang diajukan AS yang menyikapi perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Rabu (25/10).
Tak hanya dua negara itu, para anggota Dewan Keamanan PBB lainnya juga memberikan suara usai mereka terpecah dalam diskusi yang berlangsung pada Selasa (24/10).
Rancangan resolusi AS berfokus pada mengatasi krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza, tapi mencantumkan frasa bahwa Israel berhak membela diri.
Baca juga: RS Gaza Diserang, PBB Dinilai Gagal Hentikan Kejahatan Israel
Frasa ini yang sering kali menjadi perdebatan dalam pengambilan suara di DK PBB, karena sebagian negara menganggap bisa menjadi dasar Israel untuk terus melancarkan agresi ke Gaza.
Dalam proposalnya, AS juga menyerukan penghentian kekerasan (humanitarian pause) sehingga memungkinkan pembukaan jalur bantuan kemanusiaan yang diblok Israel sejak beberapa waktu lalu. Namun AS tidak mengajukan gencatan senjata.
Ketika pengambilan suara, Uni Emirat Arab memberikan suara “tidak” untuk resolusi AS, 10 anggota lainnya memilih “mendukung”, Brasil dan Mozambik memilih abstain.
Setelah itu DK PBB mulai menggelar pemungutan suara untuk resolusi yang diusulkan Rusia.
Dokumen Rusia, seperti yang diberitakan AFP, menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera, berkepanjangan, dan dihormati sepenuhnya” dan “mengutuk semua kekerasan dan permusuhan terhadap warga sipil.”
Namun, resolusi itu gagal mendapatkan jumlah suara minimum. Hanya Rusia, China, UEA, dan Gabon yang mendukung usulan tersebut. Sembilan anggota abstain, sedangkan AS dan Inggris memberikan suara “tidak.”
Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dan tidak ada veto dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia atau China untuk bisa segera diberlakukan.
Pemungutan suara tersebut dilaksanakan setelah dewan tersebut dua kali gagal mencapai suara pekan lalu, hanya lima anggota yang mendukung rancangan resolusi Rusia pada 16 Oktober dan kemudian AS memveto rancangan teks Brasil pada 18 Oktober, yang mendapat 12 suara setuju.
Baca juga: Pernyataan RI Terhadap Serangan Israel Ke RS Al-Ahli di Gaza
Namun, Rusia pada Selasa (24/10) mengumumkan tidak dapat mendukung rencana tindakan AS dan mengajukan usulannya sendiri.
Sebelumnya, Israel telah berjanji memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza, setelah kelompok militan itu menerobos pagar pembatas yang mengelilingi daerah kantong pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang.
Israel sejak itu menggempur Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan mempersiapkan serangan darat. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 5.700 orang telah terbunuh di daerah kantong tersebut.
Tak hanya itu, PBB mengatakan sekitar 1,4 juta orang kehilangan tempat tinggal imbas perang Israel dan Hamas.
Sumber: CNN Indonesia