Media Berkemajuan

14 September 2024, 22:13

Rupiah Kembali Anjlok, Terendah Dalam Empat Tahun Terakhir!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi [Foto: CNBC]

Jakarta, mu4.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mencapai level terendah dalam empat tahun terakhir karena investor mengurangi carry trade di emerging market, mendorong bank sentral untuk melakukan intervensi pasar. 

Rupiah turun 0,5% menjadi 16.293 per dolar AS pada Rabu (5/6), level terendah sejak April 2020. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, mengungkap bank sentral melakukan intervensi di pasar spot dan pasar non-deliverable forward domestik untuk menstabilkan rupiah.

“BI akan memastikan keseimbangan pasokan dan permintaan valas dengan masuk ke pasar,” ucap Edi dikutip dari market bisnis, Sabtu (8/6).

Gubernur BI Perry Warjiyo juga menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mengendalikan arus modal asing keluar dari pasar di tengah ketidakstabilan. Perry memperkirakan rupiah akan menguat menjadi antara 15.300 hingga 15.700 per dolar AS pada tahun 2025.

Baca Juga: Dolar Terus Naik, Ini Tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani!

Penyaluran dividen, musim haji, dan surplus neraca dagang diyakini telah memperlemah rupiah. Akibatnya, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terlemah di pasar emerging Asia pada kuartal ini, mengikuti Peso Filipina.

“Kekhawatiran terhadap melemahnya pasar negara berkembang terus membebani rupiah,” kata Moh Siong Sim, ahli strategi valas di Bank of Singapore.

Dia menyatakan bahwa nilai tukar rupiah tetap menantang dalam waktu dekat, terutama dengan pembagian dividen perusahaan di Indonesia hingga pertengahan Juli ini. Pelaku pasar juga menantikan data ekonomi AS, termasuk non-farm payrolls, untuk memprediksi pergerakan rupiah karena sensitivitasnya terhadap dolar AS. Ahli Strategi Valas Malayan Banking Bhd. Alan Lau menegaskan kewaspadaannya terhadap kenaikan risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar.

“Namun, kami juga menyadari kemungkinan bahwa rilis data ekonomi AS yang melunak dapat menekan dolar dan menguatkan rupiah,” ucapnya.

(Market Bisnis)

[post-views]
Selaras