Jakarta, mu4.co.id – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai gagal menghentikan kejahatan perang Israel ke Palestina oleh negara Arab dan negara mayoritas Muslim.
Pernyataan itu muncul dalam komunike sebagai hasil pertemuan darurat Menteri Luar Negeri negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Rabu (18/10) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi.
“[Kami] mengungkapkan penyesalan dan kecaman atas kegagalan Dewan Keamanan PBB yang tidak mampu melaksanakan tanggung jawab dengan mengambil keputusan tegas menghentikan kejahatan perang pasukan Israel ke rakyat Palestina,” demikian dalam komunike OKI, di situs resminya.
Baca juga: Pemerintah Arab Saudi Angkat Bicara Perkara Serangan Rudal di RS Gaza
Sikap yang diambil DK PBB justru menimbulkan citra negatif dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta melindungi negara.
Dalam komunike itu, OKI meminta PBB dan DK PBB untuk mengemban tanggung jawab dalam mengambil tindakan untuk memastikan agresi Israel di Palestina berhenti.
“Khususnya di Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina,” lanjut mereka.
Sebagai organisasi dunia, seharusnya PBB membuka jalan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza dan menyediakan perlindungan warga sipil Palestina.
OKI menggelar rapat darurat usai Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza diserang yang berimbas ratusan orang meninggal.
Serangan ke RS Al Ahli tersebut terjadi saat pasukan Israel dan milisi di Palestina perang. Mereka terus bertempur sejak 7 Oktober lalu.
Baca juga: Tolak Kecam Hamas, PM Malaysia Dukung Palestina dan Gaza
Hamas menuduh Israel sebagai dalang serangan itu, tetapi mereka membantah. Israel justru menuding sekutu Hamas, Jihad Islam, yang menyebabkan ledakan di RS karena salah sasaran.
Jihad Islam sementara itu, membantah dan menyebut tudingan Israel tak berdasar.
Sejumlah negara Muslim seperti Turki menyalahkan Israel sebagai pihak yang menyerang rumah sakit.
Sumber: CNN Indonesia