Media Utama Terpercaya

29 Juli 2025, 02:56
Search

Ribut Tradisi Pacu Jalur Diklaim Malaysia, Ini Kata Dubes Malaysia!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pacu jalur
Tradisi Pacu Jalur. [Foto: kuansing.go.id]

Malaysia, mu4.co.id – Beberapa warganet di media sosial menganggap Tradisi Pacu Jalur yang viral mendunia bahwa diklaim Malaysia sebagai milik mereka. Namun, Dubes RI untuk Malaysia, Hermono, menegaskan klaim tersebut tidak resmi. 

Hermono menegaskan bahwa hingga kini tidak ada klaim resmi dari pemerintah Malaysia terkait tradisi Pacu Jalur Indonesia yang belakangan viral di media sosial.

“Yang beredar, bisa saja itu klaim tidak resmi yang dilakukan orang Indonesia, atau hanya tuduhan yang tanpa dasar bahwa diklaim Malaysia. Tapi secara resmi tidak ada mengklaim itu punya mereka,” kata Dubes Hermono, dikutip dari detik travel, Senin (28/7).

Baca Juga: Aura Farming Mendunia, Penari Pacu Jalur Rayyan Arkan Dikha Diangkat Jadi Duta Pariwisata!

Secara historis, banyak warga Malaysia memiliki nenek moyang dari Indonesia. Sebelum kemerdekaan, banyak orang Indonesia bermigrasi ke Malaysia sambil membawa budaya mereka. Hal ini membuat sejumlah warisan budaya Indonesia juga ditemukan di Malaysia.

“Ada Riau, Padang, Sulsel, Jawa dan lain-lain. Oleh sebab itu, sekarang di Malaysia juga kita jumpa banyak kemiripan atau bahkan kesamaan budaya, karena dulu dibawa orang asal Indonesia yang sekarang menjadi warga negara Malaysia,” jelas Hermono.

Selain tradisi dan budaya yang mirip, terdapat pula banyak kesamaan nama tempat antara Indonesia dan Malaysia.

“Pacu Jalur itu setahu saya dilakukan di Sungai Kuantan Riau, nah di Malaysia juga ada Kota Kuantan, juga ada Sungai Kuantan di Pahang. Jadi ada kemiripan. Namun sejauh ini tidak ada klaim resmi dari pemerintah Malaysia bahwa Pacu Jalur warisan budaya mereka,” ucapnya.

Baca Juga: Usai Viral, Kementerian Kebudayaan Akan Daftarkan Pacu Jalur ke UNESCO. Sebagai Apa?

Dubes Hermono mengimbau warga negara Indonesia dan pengguna media sosial agar tidak mudah terprovokasi oleh isu di media sosial yang bisa memicu keributan. 

Ia menilai kesamaan budaya Indonesia-Malaysia seharusnya menjadi perekat hubungan kedua negara, bukan sumber konflik di tingkat masyarakat.

“Warga negara Indonesia jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita di sosmed yang tidak jelas sumbernya. Saya kira itu yang perlu disampaikan. Jangan sampai kemiripan atau kesamaan budaya justru menjadi faktor yang memicu kegaduhan yang tidak perlu di sosmed,” imbaunya.

(Detik Travel)

[post-views]
Selaras