Tel Aviv, mu4.co.id – Militer Israel siapkan sekitar 360.000 pasukan cadangan siaga untuk lakukan perang di jalur Gaza, dan dilaporkan setidaknya 2.000 tentara Israel telah membangkang dan kabur dari perang, akibat tidak sanggup berperang di jalur Gaza tersebut.
Tragedi ini sebelumnya tidak pernah terjadi sejak berdirinya Angkatan Bersenjata Israel. Dan informasi tersebut sengaja ditutupi Israel karena takut lebih banyak tentara yang desersi (melarikan diri tanpa izin).
Diketahui para tentara Israel tersebut alami cacat fisik setelah melawan pejuang Hamas di Gaza, Palestina, dan beberapa dari mereka yang terluka dilaporkan telah dipindahkan ke Amerika Serikat untuk menerima perawatan medis dan psikologis.
Baca juga: Ini Pernyataan Jenderal Israel Tentang Hamas
Radio Tentara Israel mengutip Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel, melaporkan kalau sejak 7 Oktober, sebanyak 1.600 tentara (IDF) menjadi cacat fisik.
Selain dampak perang nyata di Gaza, tentara Israel yang tergabung di Israel Defense Forces (IDF) juga mengalami pertempuran di media sosial, mereka mengaku stres oleh serangan hujatan dan komentar negatif dari netizen Indonesia di akun media sosial mereka terkait dengan kekejaman Israel berperang melawan Hamas di Gaza.
Baca juga: Julid Fi Sabilillah Netizen Indonesia Bikin Tentara Israel Kena Mental dan Minta Maaf
Angkatan Bersenjata Israel akan terapkan hukuman berat bagi para prajurit yang lari dari tugas selama perang berlangsung, yaitu bagi prajurit yang berasal dari pasukan inti akan mendapat hukuman 1-2 hari kurungan penjara.
Selain itu, militer Israel juga telah memecat seorang komandan batalion tempur dan wakilnya usai mereka melarikan diri dalam perang melawan sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam di Gaza, Palestina, dikarenakan mereka terlibat dalam operasi yang panjang di wilayah Gaza tanpa istirahat yang cukup.
“Petugas di brigade mengakui bahwa pasukan tersebut dikirim dalam misi dengan cara yang buruk setelah melakukan aktivitas berkepanjangan di Jalur Gaza tanpa istirahat, dan bahwa insiden tersebut menciptakan suasana yang sulit di batalion,” tulis Zeitoun, seperti dikutip Palestine Chronicle, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Pejuang Brigade Al Qassam Hamas Wajib Khatam Al-Qur’an Sebelum Maju Ke Medan Perang
Berdasarkan laporan dari surat kabar Yedioth Ahronot, para perwira tersebut bersama dengan puluhan bawahannya, menyatakan mundur, karena unit mereka tidak menerima dukungan militer atau perlindungan dari Angkatan Udara Israel ketika mereka menghadapi puluhan pejuang dari Brigade al-Qassam selama penyergapan, yang menyebabkan sekitar setengah dari tentaranya tidak kembali ke dinas militer.
Sumber: sindonews.com, tribunnews.com