Surakarta, mu4.co.id – Ribuan jemaah antusias memadati area Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), lokasi Safari dakwah pertama Ulama internasional asal India, Dr. Zakir Abdul Karim Naik, Selasa, (08/07/2025) malam.
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., mengatakan bahwa kunjungan Dr. Zakir Naik dan Syaikh Fariq Naik ke UMS merupakan agenda istimewa. Sebab, umat Islam berkesempatan menimba ilmu dan kebaikan untuk semesta.
“Malam ini kita dipertemukan dengan beliau dalam rangka tholabul ilmi (mencari ilmu) dan dalam rangka berbuat baik,” ungkapnya, dikutip dari ums.ac.id.
Diketahui, Dr. Zakir Abdul Karim Naik dikenal luas atas keahliannya dalam bidang perbandingan agama dan logika keislaman, menyampaikan tausiyah dan secara khusus membuka sesi tanya-jawab yang juga memberikan prioritas bagi peserta non-Muslim.
“Jika ada non-Muslim yang hadir malam ini, silakan maju terlebih dahulu. Mereka adalah tamu kehormatan dan memiliki hak istimewa untuk bertanya tanpa harus mengantre,” ujar Dr. Zakir Naik.

Momen haru pun terjadi ketika seorang mualaf asal Solo, Sri Hartono, yang kini bekerja sebagai karyawan swasta menyampaikan keresahannya kepada Dr. Zakir Naik tentang bagaimana ia dapat memperkuat keimanannya setelah menjadi Muslim.
“Saya ingin menjadi Muslim yang lebih kuat dan lebih memahami tauhid dengan benar,” ucapnya dengan penuh harap.
Menjawab pertanyaan itu, Dr. Zakir Naik pun memberikan nasihat mendalam. Ia menyarankan agar Hartono membaca Al-Qur’an setiap hari disertai pemahaman makna, serta memahami arti bacaan shalat untuk menumbuhkan kekhusyukan dalam ibadah. Tak lupa, ia juga menganjurkan Hartono untuk bergabung dengan komunitas Muslim yang aktif agar mendapatkan pendampingan spiritual yang lebih kuat.
“Saya ucapkan selamat datang ke dalam Islam. Setiap dosa anda di masa lalu telah diampuni. Teruslah membaca Al-Qur’an dengan pemahaman, dan bangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah melalui shalat dan komunitas Muslim yang baik,” pesan Dr. Zakir Naik, disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Selain itu, ada juga pertanyaan tentang sikap terhadap orang tua non-Muslim yang ingin diantar ke gereja. Dr. Zakir Naik pun menjawab dengan penjelasan berdasarkan Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa seorang Muslim tetap wajib berbuat baik kepada orang tua, selama tidak diminta melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kalau orang tua meminta untuk diantar ke tempat ibadah selain masjid, kita boleh menolak dengan cara yang santun. Tapi setelah mereka selesai, kita tetap bisa menjemput mereka pulang sebagai bentuk kasih sayang,” terang Dr. Zakir Naik.
Ia juga menguatkan bahwa tugas seorang Muslim hanyalah menyampaikan dakwah, sementara hidayah adalah urusan Allah. “Nabi Muhammad ﷺ sendiri tidak mampu memberikan hidayah kepada pamannya. Maka, jangan bersedih jika orang tua tidak sempat menerima Islam. Jika Anda sudah berdakwah, pahala Anda tetap utuh,” tuturnya.