Media Berkemajuan

27 Desember 2024, 22:48

Rayakan Kehancuran Massal, Tentara Israel Sebut Tak Ada Lagi RS Indonesia di Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
RS INDONESIA di Gaza
Tentara Israel Sebut Tak Ada Lagi RS Indonesia di Gaza [Foto: Antara]

Gaza, mu4.co.id – Seorang tentara Israel menyebutkan bahwa tidak ada lagi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Kawasan Gaza, Hal tersebut diungkapkan usai merayakan kehancuran massal di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara yang berada di Palestina.

“Tidak ada lagi Rumah Sakit Indonesia. Bagaimana menurut Anda. Di rumah sakit mereka menyembuhkan manusia atau mengajarkan cara membunuh,” suara dari pasukan Israel berbahasa Ibrani dalam video itu, Rabu (25/12/2024).

Sebelumnya Militer Israel menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia digunakan oleh para pejuang Hamas untuk melancarkan serangan terhadap pasukan Israel dan bahwa memfasilitasi evakuasi warga sipil, personel medis, dan pasien dari daerah tersebut secara aman sebelum dan selama operasi.

Baca juga: Israel Kembali Kepung dan Serang RS Indonesia di Gaza, Mulai Dengan Tank Hingga Drone

Sementara itu, sebelumnya juga pada Senin (23/12/2024), Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh mengatakan bahwa militer Israel memaksa evakuasi rumah sakit tersebut, memaksa banyak pasien untuk pergi ke rumah sakit lain yang jaraknya bermil-mil jauhnya di Kota Gaza, sebelum menyerbunya pada hari Selasa.

Akibat dari serangan itupun, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, Dr. Hussam Abu Safiya mencatatkan sedikitnya 20 orang terluka di antara staf medis dan pasien Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara setelah ledakan robot peledak militer Israel di sekitar rumah sakit.

“Kami terus-menerus berada di bawah ancaman. Pengeboman terus berlanjut setiap hari dari segala arah, membahayakan gedung, departemen, dan staf. Ini adalah situasi yang mengerikan dan serius,” ujarnya.

“Dunia harus memahami bahwa rumah sakit kami menjadi sasaran dengan maksud untuk membunuh dan memaksa kami mengungsi,” kata Safiya, mendesak intervensi internasional yang cepat untuk menghentikan “serangan ganas” dan melindungi petugas kesehatan, pasien, dan sistem medis.
(metrotvnews.com)

[post-views]
Selaras