Jakarta, mu4.co.id – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau kerap disapa Gus Ipul, menyebut ratusan siswa Sekolah Rakyat mengundurkan diri, terutama dari wilayah Jawa dan Sulawesi, kecuali Papua
“Di Kalimantan ada 10 siswa, di Sumatera 26 siswa, di Jawa dan Sulawesi masing-masing 35 siswa. Di Bali dan Nusa Tenggara 4 siswa, dan di Maluku 5 siswa yang mengundurkan diri. Di Papua, alhamdulillah tidak ada,” jelas Gus Ipul dikutip dari Kompas, Sabtu (2/8).
Dari 115 siswa Sekolah Rakyat (1,4% dari total 9.705 siswa) yang mengundurkan diri, Gus Ipul memastikan pemerintah sudah menyiapkan pengganti, dengan sebagian besar posisi sudah terisi, seperti di Sulawesi (26 pengganti dari 35 yang mundur), Bali dan Nusa Tenggara (4 pengganti dari 4 yang mundur), Sumatera (14 pengganti dari 26 yang mundur) dan Jawa (19 pengganti dari 35 yang mundur). Di Kalimantan, proses penggantian masih berlangsung.
Baca Juga: Ratusan Guru Sekolah Rakyat di Seluruh Indonesia Mengundurkan Diri. Kenapa?
Gus Ipul menjelaskan, sebagian besar siswa mengundurkan diri karena tidak siap tinggal di asrama dan lebih memilih bersekolah di sekolah reguler.
“Sebagian besar merasa berat dengan aturan di asrama, ada juga yang tidak bisa jauh dari orang tua atau harus menjaga orang tua tunggal. Baik anak yatim maupun yatim piatu,” ucapnya.
Kemensos telah berdialog dengan siswa dan keluarganya, namun tetap menghormati keputusan mereka yang memilih mundur, tanpa memaksa.
“Kalau memang itu sudah menjadi pilihan siswa dan keluarganya, tentu kita tidak bisa memaksa. Tapi kita siapkan penggantinya karena sudah ada data calon siswa yang layak untuk masuk ke Sekolah Rakyat,” tegasnya.
(Kompas)