Jakarta, mu4.co.id – Sebanyak 459 Pekerja PT Sanken Indonesia terkena PHK massal, akibat rencana penutupan Sanken di Cikarang pada Juni 2025 mendatang berdasarkan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang, karena perusahaan tersebut akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.
Akibatnya, mereka pun menuntut kompensasi yang lebih layak sesuai dengan perjanjian kerja bersama (PKB) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun hingga kini, masih belum mencapai kesepakatan terkait kompensasi pesangon yang ditawarkan oleh manajemen perusahaan.
“Kami tidak mempermasalahkan keputusan perusahaan untuk tutup, itu hak mereka. Tapi yang kami perjuangkan adalah kompensasi yang ideal bagi pekerja,” kata Ketua PUK SPEE FSPMI PT Sanken Indonesia, Dedy Supriyanto dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (20/02/2025).
Dedy menambahkan, tawaran terakhir dari manajemen PT Sanken Indonesia adalah kompensasi sebesar 5 bulan upah, yang sebelumnya hanya menawarkan tambahan 3 bulan upah. Meski demikian angka tersebut masih jauh dari tuntutan pekerja.
Baca juga: Imbas Efisiensi Anggaran, Karyawan Kontributor TVRI dan RRI di-PHK. Ini Penjelasannya!
Sementara itu, kompensasi yang diajukan serikat pekerja PT Sanken Indonesia adalah sebesar 60 bulan upah atau sekitar 5 tahun gaji, berdasarkan referensi perusahaan elektronik lain di sekitar Bekasi dan Cikarang yang juga mengalami penutupan.
Dedy pun menyebut belum ada kesepakatan antara pekerja dan manajemen terkait pesangon. Dimana proses perundingan masih berlanjut dan mereka meminta agar pembahasan ini diselesaikan sebelum 28 Februari 2025. “Kami ingin negosiasi tuntas sebelum puasa, agar saat ibadah kami tidak bersitegang dengan perusahaan,” ujarnya.
Dirinya pun mengatakan ke depan setidaknya masih ada 3 kali pertemuan yang dijadwalkan untuk membahas lebih lanjut mengenai pesangon ini. Pekerja berharap manajemen PT Sanken Indonesia dapat memenuhi tuntutan mereka dan menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan persoalan pesangon.
