Amerika Serikat, mu4.co.id – Ratusan mahasiswa Universitas Harvard keluar (walkout) dari upacara wisuda dengan mengenakan keffiyeh, simbol perjuangan Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina, sambil mereka meneriakkan, “Bebaskan mereka,” serta pesan-pesan lainnya, Kamis (22/05/2024).
Hal tersebut dilakukan oleh para mahasiswa Harvard sehari setelah pihak universitas mengumumkan bahwa 13 mahasiswa mereka tidak akan menerima gelar sarjana karena terlibat dalam unjuk rasa pro-Palestina yang memprotes serangan genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca juga: Dukungan Mahasiswa AS & Eropa Menggema Untuk Bela Palestina
Dalam sambutannya di awal upacara wisuda, Rektor Sementara Universitas Harvard, Alan Garber menyatakan bahwa sebagian dari kita mungkin memilih untuk mengekspresikan diri mereka guna menarik perhatian pada peristiwa-peristiwa di dunia yang lebih luas.
“Momen kegembiraan ini bersamaan dengan momen ketakutan dan kengerian, kesedihan dan kemarahan, penderitaan dan kesakitan. (Dan) di tempat lain, orang-orang sedang menghadapi hari-hari terburuk dalam hidup mereka,” ujar Garber, dikutip Sabtu (25/05/2024).
Meski demikian, pihak universitas tidak menyebutkan siapa saja 13 mahasiswa tersebut, tetapi menuduh mereka melanggar kebijakan universitas dengan berkemah di Harvard’s Yard, bagian tertua dari kampus prestisius tersebut.
“Kami akan mempertimbangkan kembali penganugerahan gelar jika, setelah semua proses FAS (Fakultas Seni dan Sains) selesai, seorang mahasiswa dinyatakan memenuhi syarat untuk menerima gelar,” demikian pernyataan universitas itu.
Sumber: viva.co.id
