Media Utama Terpercaya

12 September 2025, 00:04
Search

Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino Dengan Tersangka Kasus Pembalakan Liar. Picu Kontroversi Publik!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino Dengan Tersangka Kasus Pembalakan Liar
Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino Dengan Tersangka Kasus Pembalakan Liar [Foto: tempo.co]

Jakarta, mu4.co.id – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino bersama Aziz Wellang, Senin malam (01/09/2025). Hal itupun memicu kontroversi, sebab Aziz Wellang adalah sosok yang pernah berstatus tersangka dalam kasus pembalakan liar di Katingan, Kalimantan Tengah.

Meskipun demikian, Raja Juli mengaku tidak mengenal Aziz Wellang, dan baru mengetahui latar belakangnya setelah foto tersebut tersebar luas.

Mantan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding yang baru saja dicopot dari Menteri P2MI yang juga ikut bermain pun menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kehebohan yang terjadi, sebab ia mengaku dirinya yang mengundang Raja Juli dalam kesempatan dalam acara silaturahmi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dan PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia).

“Yang ngundang Pak Raja Juli itu saya, dan itu di posko saya. Jadi, kalau ada apa-apa saya tanggung jawab penuh. Jangan salahkan Raja Juli,” ujarnya, Senin (08/09/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo Reshuffle 5 Menteri Kabinet Merah Putih dan Lantik Menteri Baru Hari Ini. Siapa Saja?

Pernyataan kedua menteri itu pun kembali menuai kritik. Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyebut, tindakan Raja Juli Antoni sangat tidak etis, terutama di tengah upaya pemberantasan mafia kehutanan. “Bertemu dengan pelaku itu tentu tidak etis menurut saya,” tegasnya.

Publik menilai sikap kedua menteri tersebut tampak lebih fokus pada pembelaan diri karena tidak memahami akar masalah mengapa publik bereaksi negatif. Raja Juli menerapkan strategi dengan menyangkal mengenal Aziz Wellang. Sementara Karding menggunakan strategi dengan mengambil alih tanggung jawab.

Oleh karena itu, Johan pun mengingatkan pentingnya kehati-hatian pejabat publik dalam bertindak. Di era digital, katanya, setiap tindakan dapat dengan cepat tersebar luas dan memengaruhi kredibilitas institusi.

“Kita harus memahami betul posisi dan isu yang sedang dihadapi,” pungkas politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
(humasindonesia.id)

[post-views]
Selaras