Media Utama Terpercaya

26 Oktober 2025, 02:39
Search

Prabowo Siapkan Teknologi Internet Murah Untuk sekolah. Apakah Seperti Starlink?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
internet untuk sekolah terluar dan terpencil
Prabowo siapkan akses internet untuk sekolah terluar dan terpencil. [Foto: AI/mu4.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan teknologi untuk pemerataan akses internet ke seluruh sekolah di Indonesia, termasuk wilayah terluar dan terpencil yang sulit dijangkau kabel fiber optik.

Pemasangan fiber optik sangat tidak ekonomis sehingga pemerintah memilih solusi alternatif yang dapat dipasang dengan biaya yang lebih terjangkau, bahkan diperkirakan jauh lebih murah dari Starlink.

“Yang sulit dapat internet, WiFi, sekarang sudah ada teknologi, sekarang murah bisa kita pasang di tiap sekolah. Tidak terlalu mahal. Starlink mungkin masih agak mahal, untuk bayar tiap bulan. Sudah ada teknologi yang lebih murah,” ujar Prabowo dilansir dari detiknet, Kamis (23/10).

Diketahui, layanan internet Starlink punya tarif layanan yang paling murah Rp479 ribu per bulan untuk paket residensial lite. Itu hanya layanan, sedangkan untuk alat penerima sinyalnya Rp7,8 juta.

Program internet ini sejalan dengan distribusi layar pintar atau Interactive Flat Panel (IFP) yang dilengkapi dengan adanya komputer dan konten pembelajaran sesuai kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Masjid Al Jihad Banjarmasin dan Diskominfo Kalsel Sediakan Akses Internet Gratis untuk Jemaah

Langkah ini mendukung program pembelajaran jarak jauh yang sedang digalakkan pemerintah Prabowo-Gibran melalui layar digital interaktif smart TV di setiap sekolah Tanah Air.

“Sekarang kalau tidak salah sudah dibagikan mendekati 50 ribu sekolah, kemudian nanti totalnya tahun ini 288 ribu flat panel. Di situ ada komputer, bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan ya,” katanya dalam pembukaan rapat kabinet paripurna, Senin (20/10/2025).

Prabowo menjelaskan bahwa panel dengan ukuran 75 inci tersebut memuat konten pembelajaran sehingga dapat diakses oleh siswa di sekolah di lokasi terluar dan terpencil, sehingga membantu mengatasi kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan desa.

“Jadi sekolah-sekolah terluar, terpencil dan tidak punya akses guru yang baik. Umpamanya bahasa Inggris, mandarin, matematika, ini pelajaran susah. Ini bisa dibantu dengan ini (layar pintar). Kalau dia selesai mau kembali, bisa kembali anytime,” ujarnya.

Pemerintah memaparkan bahwa program ini bertahap, untuk awal satu layar satu sekolah, kini meningkat menjdi empat layar per sekolah pada tahun 2026, dan mencapai enam layar per sekolah pada 2027, sehingga beberapa kelas dapat memanfaatkan konten secara bersamaan.

Baca juga: Akses Internet Indonesia ke Filipina Diblokir, Berantas Judi Online?

Untuk memastikan kualitas materi, konten akan dibuat oleh guru-guru terbaik dari seluruh Indonesia. Pemerintah rencananya akan membangun studio untuk merekam konten pembelajaran tersebut.

“Nanti guru-guru terbaik akan mengajar, dan pelajaran mereka bisa diterima di seluruh pelosok Indonesia. Jadi tiap sekolah akan dapat akses, guru yang paling baik di bidang-bidang sulit,” ungkapnya.

Untuk rincian teknis mengenai solusi konektivitas alternatif belum sepenunya dipaparkan, apakah berbasis satelit tertentu, fixed wireless access, ground station, atau kombinasi teknologi lain. Publik masih menunggu penjelasan lebih rinci mengenai biaya, skema operasional, dan dukungan teknis jangka panjang.

Sampai saat ini, Prabowo hanya menegaskan bahwa tujuan akhir program ini adalah menyamakan kesempatan belajar antara anak-anak di daerah terpencil dan anak-anak di kota besar. Dengan adanya teknologi dan konten yang tepat, siswa di mana pun dapat mengakses pengajaran berkualitas tanpa terbatas oleh jarak geografis.

“Dengan adanya teknologi ini, anak-anak di daerah terpencil bisa mendapatkan akses yang sama seperti anak-anak di kota besar. Ini adalah langkah penting menuju pemerataan pendidikan,” tegasnya dilansir dari radarmagelang, Kamis (23/10).

(detiknet, radarmagelang)

[post-views]
Selaras