Jakarta, mu4.co.id – Presiden Prabowo berencana menyiapkan Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk mengobati 2.000 warga Gaza. Pulau ini dipilih karena memiliki rumah sakit dan fasilitas pendukung, bahkan pernah digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Ia menegaskan langkah ini bukan evakuasi permanen, melainkan tempat singgah sementara untuk pengobatan. Setelah sembuh, korban akan dibawa kembali ke Gaza.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin, mengingatkan pemerintah agar waspada terhadap potensi jebakan Israel terkait rencana evakuasi 2.000 pengungsi Gaza ke Pulau Galang.
Ia menilai, meski masih tahap awal, realisasi rencana itu harus mempertimbangkan syarat-syarat penting yang kemungkinan sulit dipenuhi dalam waktu dekat.
“Menurut hemat saya, ini masih tahap awal. Harus dipastikan dulu apakah empat persyaratan penting itu bisa benar-benar terjadi,” ujar Hasanuddin dikutip dari Tempo, Ahad (10/8).
Syaratnya, evakuasi harus mendapat persetujuan warga Palestina. Ia menilai perlu kajian apakah mereka bersedia dibawa ke Indonesia untuk pengobatan dan perlindungan sementara.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Otoritas Palestina. Bahkan, terdapat perbedaan pandangan di internal Otoritas Palestina, termasuk dari Hamas.
Hasanuddin menegaskan, evakuasi warga Gaza juga bergantung pada izin Israel yang masih memblokade wilayah tersebut. Ia menyebut Israel hanya memberi akses jika warga Palestina tidak dikembalikan ke Gaza.
“Israel dan sekutunya punya kepentingan agar warga Palestina meninggalkan wilayah sengketa. Ini harus dicermati agar kita tidak terjebak pada skenario seperti itu,” jelasnya.
Hasanuddin juga menilai koordinasi dengan Mesir dan Yordania penting karena mereka turut berperan dalam isu Palestina.
“Saya sangat mendukung bantuan kemanusiaan dalam bentuk apapun. Tapi jangan sampai kita justru masuk ke dalam jebakan konsep-konsep yang disodorkan Israel dan sekutunya,” tutupnya.
(CNBC, Tempo)