Media Utama Terpercaya

11 Oktober 2025, 02:07
Search

Polisi Tangkap Pria yang Mengaku ‘Bjorka’, Pakar Siber: Hanya Impersonator!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Hacker Bjorka
Polisi Tangkap Pria yang Mengaku Bjorka [Foto: Antara]

Jakarta, mu4.co.id – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap WFT (22) seorang pria asal Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) yang mengaku sebagai hacker atau peretas dengan nama alias ‘Bjorka’, Selasa (23/09/2025).

Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menyebut kasus tersebut terungkap setelah akun X mengatasnamakan @bjorkanesiaaa mengaku telah meretas jutaan data nasabah sebuah bank untuk memeras pihak bank. Namun, pemerasan belum terjadi karena pihak bank langsung melapor ke polisi.

“Itu memposting dengan tampilan salah satu akun nasabah bank swasta dan mengirimkan pesan juga ke akun resmi bank tersebut dan mengklaim bahwa sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah,” kata Herman, Kamis (02/10/2025).

WFT pun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Ia dijerat dengan Pasal 46 juncto Pasal 30 dan/atau Pasal 48 juncto Pasal 32 dan/atau Pasal 51 ayat (1) juncto Pasal 35 UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

Baca juga: Kisah Rahmadhani, Hacker Muda Asal Sampit Yang Berhasil Tembus 10 Besar Google Bug Hunter!

Untuk diketahui, akun tersebut sudah aktif menjual data-data ilegal melalui dark web senilai puluhan juta dengan mata uang kripto sejak tahun 2020. Melalui berbagai username, seperti ‘Bjorka’, ‘SkyWave’, ‘Shint Hunter’, dan ‘Opposite6890’ yang diduga dilakukan untuk mengelabui aparat penegak hukum dan menyamarkan aktivitas ilegalnya.

Sebelumnya, Hacker Bjorka juga sempat menjadi sorotan atas beberapa kasus. Salah satunya terkait dugaan kebocoran data 6 juta NPWP warga Indonesia, termasuk milik Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, hacker Bjorka sempat disorot usai membocorkan data pribadi beberapa pejabat negara, dari mantan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Menko Polhukam Mahfud Md, hingga mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Lebih lanjut Herman mengungkapkan bahwa WFT bukanlah seorang pakar teknologi informasi seperti yang mungkin dibayangkan banyak orang. Ia menyebut pengetahuan yang dimiliki WFT diperoleh dari pergaulan di dunia maya.

“Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT, hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT. Dia mempelajari IT melalui komunitas-komunitas media sosial,” katanya.

Sementara itu, pendiri Ethical Hacker Indonesia sekaligus konsultan keamanan siber, Teguh Aprianto lewat akun X pribadinya @secgron menyebut bahwa WFT bukanlah hacker Bjorka yang asli, melainkan ulah impersonator, yang mengaku-ngaku sebagai Bjorka.

“Polisi dengan pedenya bilang kalau mereka nangkap Bjorka terus konpers seakan-akan yang ditangkap itu kasus yang wah banget. Padahal yang ditangkap itu cuma bocah yang selama ini ngaku-ngaku jadi Bjorka dan bocah yang suka repost thread orang lain,” sebut Teguh, Jumat (03/10/2025).

Wakil Direktur Reserse Siber, AKBP Fian Yunus pun menyebut kini masih terus mendalami sosok WFT yang mengaku sebagai Bjorka itu.

“Mungkin, penjelasan saya bisa jawab mungkin, apakah Bjorka 2020 mungkin, apakah dia Opposite6890 yang dicari-cari, mungkin. Yang tadi saya sampaikan, setiap orang bisa jadi siapa saja di internet. Kita perlu pendalaman lebih dalam lagi terkait dengan bukti-bukti yang kita temukan, terkait dengan, baik itu data-datanya, jejak digitalnya, sehingga itu bisa kita formulasikan,” imbuhnya.
(cnnindonesia.com, detik.com, malangtimes.com)

[post-views]
Selaras