Media Utama Terpercaya

8 Desember 2025, 00:12
Search

PM Malaysia Tolak Saran Bank Dunia Terkait Naikkan Harga BBM: “Tidak Ingin Bebani Rakyat!”

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Malaysia
Kantor Perdana Menteri Malaysia. [Foto: REUTERS]

Malaysia, mu4.co.id – Bank Dunia merekomendasikan agar Malaysia menerapkan harga pasar untuk BBM RON 95. Saran ini disampaikan oleh Lead Economist Bank Dunia untuk Malaysia, Apurva Sanghi, termasuk melalui sebuah thread khusus di platform X.

Bank Dunia menilai skema dua harga RON 95 tidak efektif mencegah kebocoran subsidi. Saat ini, warga Malaysia membayar 1,99 ringgit (atau Rp8.078) per liter, sementara warga negara asing dikenakan harga 2,60 ringgit (atau Rp10.554) per liter.

“Orang kaya Malaysia tidak dikecualikan (dari harga subsidi BBM RON 95)+mereka punya banyak mobil+lebih sering berkendara. Jadi, mereka (orang kaya Malaysia) tetap yang paling diuntungkan (secara absolut),” jelasnya dalam akun X @ApurvaSanghi, dikutip dari CNN, Ahad (7/12).

Apurva Sanghi menolak penerapan harga ganda BBM karena menurutnya, kebijakan itu tidak memberikan manfaat signifikan bagi Malaysia meski orang asing dikenai harga lebih tinggi. Ia mengakui kebijakan tersebut mungkin membuat WNA lebih jarang menggunakan mobil pribadi. 

Namun, warga Malaysia yang berpenghasilan tinggi justru akan lebih sering berkendara karena RON 95 tetap disubsidi dan murah.

Menurutnya, skema ini justru menghambat upaya mendorong penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan transportasi publik. Ia pun menyarankan Malaysia menerapkan reformasi subsidi yang lazim dilakukan, yaitu harga BBM mengikuti pasar disertai bantuan tunai yang tepat sasaran.

Ia juga meragukan klaim pemerintah bahwa kebijakan ini bisa menghemat 2,5 miliar ringgit. Menurutnya, besarnya penghematan itu sangat bergantung pada seberapa banyak WNA yang tetap membeli BBM dengan harga lebih mahal.

“Penetapan harga ganda; bahan bakar yang lebih murah; dan subsidi untuk semua (warga Malaysia) mengundang kebocoran, penggunaan berlebihan, dan penghematan fiskal yang tidak signifikan,” kata Sanghi.

Baca Juga: Pertamina Cek 5 SPBU di Banjarmasin Respon Keluhan Motor Brebet Usai Isi Pertalite. Bagaimana Hasilnya?

“Jika kebijakan saat ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar, mungkin ada baiknya untuk memberi tahu masyarakat. Plot twist memang bagus dalam drama Korea, tetapi tidak dalam kebijakan BBM,” tambahnya.

Namun, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menolak usulan Bank Dunia untuk menerapkan harga pasar RON 95 dan tetap mempertahankan program Budi Madani (Budi95). Ia menegaskan bahwa skema subsidi saat ini dinilai lebih bijak karena mampu menekan pengeluaran negara tanpa membebani rakyat.

“Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kami bijaksana dan kami mengambil tindakan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Alhamdulillah, subsidi RON 95 yang ditargetkan di seluruh Malaysia telah mendapat respons yang sangat baik dan positif,” kata Anwar Ibrahim di Dewan Negara Malaysia pada Selasa (2/12).

(CNN)

[post-views]
Selaras