Aceh, mu4.co.id – PT PLN (Persero) telah berhasil memulihkan 93 persen sistem kelistrikan di Aceh terutama 4 kabupaten yang paling terkena dampak bencana yakni kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Dengan adanya perkembangan tersebut, lebih dari 1,7 juta masyarakat dapat menikmati listrik kembali.
Dalam rapat terbatas saat kunjungannya ke Aceh pada Ahad (7/12), Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kecepatan semua pihak, termasuk PLN dalam memulihkan kembali listrik sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua lembaga, para gubernur, bupati yang hadir. Terutama, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua pejabat, semua yang ada di lapangan, semua lembaga, TNI, Polri, BNPB, PLN, Kemensos, serta para dokter. Jadi, saya sampaikan terima kasih. Semuanya bekerja keras,” ujarnya dilansir detikfinance, Selasa (9/12).
Baca juga: Prabowo Setujui Bantuan Rumah Untuk Korban Banjir Sumatra Sebesar Rp60 Juta Per Rumah!
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan sesuai perintah Presiden untuk segera memulihkan kelistrikan Aceh, maka pihaknya bersama PLN terus berkolaborasi Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, BNPB, Kementerian/Lembaga terkait dan semua stakeholders.
“Alhamdulillah, pemulihan kelistrikan di empat kabupaten berjalan lancar. Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi berkat kolaborasi kuat antara PLN, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat, hal ini bisa tercapai dengan segera. Kita tahu pemulihan listrik dan energi sangat krusial karena berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat apalagi di masa-masa sulit seperti saat ini,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa kehadiran presiden semakin memberikan dorongan moril dan tambahan energi di lapangan. Ia menerangkan pemulihan kelistrikan teesbut akan diutamakan untuk fasilitas-fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, posko pengungsian, kantor pemerintahan. Setelah itu baru dialirkan ke rumah-rumah masyarakat.
Baca juga: TNI Ikut Dalami Kasus Perusakan Hutan Penyebab Banjir Sumatra. Ini Wewenangnya!
Ia juga mengatakan bahwa tantangan dalam proses pemulihan ini adalah ketika banjir dan longsor susulan yang merobohkan tower transmisi tegangan tinggi di sejumlah titik baru yang tidak terdampak. Kondisi ini memaksa tambahan personel untuk membangun tower darurat, penambahan peralatan, dan melakukan identifikasi ulang jaringan dalam waktu singkat.
“Di tengah upaya penyambungan transmisi yang sudah kami identifikasi, cuaca kembali memburuk dan merobohkan tower di titik baru. Ini memerlukan peralatan baru dan tambahan tenaga di lapangan. Namun berkat kerja bersama TNI, Polri, Pemda, BNPB, BPBA, hingga masyarakat, semua kendala tersebut dapat kami atasi,” kata Darmawan.
(detikfinance)











