Media Utama Terpercaya

8 Juni 2025, 07:29
Search

PHK 25% Karyawan, Astra Fokuskan Bisnis ke Mesin Pesawat Luar Angkasa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Rocket 4.0 Astra. [Foto: nasaspaceflight.com]

Jakarta, mu4.co.id – Perusahaan Astra mengurangi 25% tenaga kerjanya dan melakukan restrukturisasi agar lebih fokus dengan bisnis mesin pesawat antariksa, yang akan menunda kemajuan pada roket kecil yang telah dikembangkan.

Pada Jumat (4/8/2023), Astra mengumumkan pihaknya mengurangi sekitar 70 karyawan dan merelokasikan sekitar 50 personel dari program pengembangan roketnya ke unit produk antariksa, yang membangun mesin pesawat antariksa perusahaan.

“Kami sangat fokus untuk memenuhi komitmen kami kepada pelanggan kami, termasuk memastikan kami memiliki sumber daya yang cukup dan landasan keuangan yang memadai untuk mengeksekusi peluang jangka pendek kami,” kata Chairman dan CEO Astra Chris Kemp dalam sebuah pernyataan, dikutip CNBC International.

Astra berharap dengan pengurangan tenaga kerja ini dapat menghasilkan penghematan biaya triwulanan sebesar US$ 4 juta, dimulai pada triwulan keempat.

Baca Juga: Ternyata Begini Spesifikasi Pesawat N219 Indonesia, Jadi Incaran Dunia?

Astra juga mencatat pihaknya  memiliki total 278 pesanan untuk mesin pesawat ruang angkasa, sejak empat bulan lalu dengan nilai kontrak sekitar US$ 77 juta.

Pihaknya berharap dapat memenuhi sebagian besar dari pesanan tersebut pada akhir 2024.

Dalam kesempatan ini Astra juga mengabarkan perkembangan lainnya, yakni Astra mengatakan telah mengumpulkan US$ 10,8 juta hasil bersih dari penjualan utang ke grup investasi High Trail Capital.

Pada 2022, Astra beralih dari kendaraan Rocket 3.3 lebih awal dari yang diharapkan untuk fokus pada versi berikutnya, sistem yang ditingkatkan yang disebut Rocket 4.0, setelah misi terakhir Rocket 3.3 gagal di pertengahan peluncuran.

Sementara itu perusahaan menargetkan peluncuran pertama Rocket 4 pada akhir tahun ini, dalam pengajuan sekuritas, Astra mencatat prioritas bisnis mesin pesawat ruang angkasa “Akan memengaruhi waktu peluncuran uji coba perusahaan di masa mendatang.”

“Kemampuan Perusahaan untuk melakukan peluncuran komersial berbayar pada 2024 dan seterusnya akan bergantung pada waktu akhir dan keberhasilan peluncuran uji awal yang pada gilirannya akan bergantung pada sumber daya yang dapat dicurahkan perusahaan untuk pengembangan Sistem Peluncuran di kuartal mendatang,” kata Astra.

Perusahaan juga merilis hasil awal kuartal kedua. Astra berharap dapat menghasilkan US$ 1 juta atau kurang dalam pendapatan selama kuartal tersebut, dengan kerugian bersih antara US$ 13 juta dan US$ 15 juta, dan jumlah sisa uang tunai dan sekuritas sekitar US$ 26 juta.

Astra menambahkan, bulan lalu pihaknya menyelesaikan rencana untuk melakukan reverse stock split dengan rasio 1 banding 15. Mereka juga berusaha untuk mengumpulkan hingga US$ 65 juta melalui penawaran saham biasa “di pasar” melalui Roth Capital dan mengakhiri perjanjian sebelumnya dengan B. Riley untuk menjual hingga US$ 100 juta dalam bentuk saham biasa yang ditandatangani perusahaan setahun yang lalu.

Untuk menunjang perusahaan, Astra mengatakan telah mempekerjakan PJT Partners sebagai penasihat keuangan, dengan perusahaan “berfokus pada mengejar peluang untuk meningkatkan modal tambahan”.

Sumber: cnbcindonesia.com

[post-views]
Selaras