Jakarta, mu4.co.id – Airbus Defence resmi menyerahkan pesawat besar Airbus A400M pertama kepada Kementerian Pertahanan Indonesia. Pesawat yang sudah diterbangkan oleh pilot TNI AU itu merupakan satu dari dua unit pesanan Indonesia, dengan unit kedua dijadwalkan tiba pada 2026.
A400M dikonfigurasikan untuk misi kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis, termasuk misi kemanusiaan Gaza.
“Saya kira ini sangat mampu (dilibatkan dalam misi kemanusiaan Gaza seperti drop off makanan dan bantuan logistik), tapi ini saya kira lebih nanti berpengaruh atau lebih berperan dalam evakuasi yang luka-luka, yang perlu operasi, dan sebagainya,” ungkap Prabowo dikutip dari Kompas, Rabu (5/11).
Airbus A400M merupakan pesawat angkut militer bermesin empat turboprop yang dikembangkan oleh divisi militer Airbus. Proyeknya menelan biaya besar hingga melampaui anggaran awal miliaran dolar AS dan dirancang untuk menggantikan atau melengkapi pesawat angkut taktis sebelumnya.
Pesawat angkut terbesar milik TNI AU, Airbus A400M, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (3/11) pukul 07.35 WIB, dan disambut dengan tradisi water salute atau penyiraman air ala TNI AU.
Pesawat ini menempuh rute panjang dari pabrik Airbus di Seville, Spanyol, melalui Dubai dan Medan sebelum mendarat di Jakarta. Sebanyak sembilan awak pesawat disambut langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono.
Presiden Prabowo Subianto menyerahkan langsung pesawat Airbus A400M kepada Panglima TNI untuk kemudian diserahkan kepada TNI AU. Pesawat tersebut akan memperkuat Skuadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Pesawat A400M merupakan pesawat multiperan yang akan meningkatkan kemampuan taktis udara TNI AU. Pesawat ini akan memiliki peran penting dalam berbagai misi seperti terjun payung dan transportasi kargo besar. Kami juga sedang mempertimbangkan pembelian A400M tambahan dalam waktu dekat, terutama dengan adanya perkembangan A400M di masa depan seperti kemampuan pemadam kebakaran yang sedang kami jajaki bersama Airbus,” ujar Prabowo saat memesan pesawat ini tahun 2021 lalu yang saat itu masih menjabat menteri pertahanan.
“Di samping kemampuan tanker dan taktisnya, pesawat A400M akan menjadi aset nasional yang berperan penting dalam misi kemanusiaan dan tanggap bencana,” lanjutnya.
Hingga saat ini, ada sembilan negara yang memiliki Airbus A400M, yakni Jerman, Prancis, Spanyol, Inggris, Turki, Belgia, Luksemburg, Malaysia, dan Indonesia. Di kawasan Asia Tenggara, pesawat angkut berat ini hanya dimiliki oleh dua negara, yaitu Malaysia yang memiliki empat unit dan Indonesia yang memiliki dua unit, menandakan kapasitas pertahanan udara keduanya yang tergolong unggul di wilayah tersebut.
(Detik travel, Wikipedia, Kompas, inilah.com, Airbus.com)













