Jakarta, mu4.co.id – Masdar, perusahaan energi bersih yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menyatakan bahwa Indonesia adalah pusat energi terbarukan di Asia Tenggara.
“Jakarta adalah pusat (hub) kami untuk Asia Tenggara. Di Jakarta, kami memutuskan untuk membangun kantor kami,” ucap Chief Operating Officer (COO) Masdar Abdulaziz Alobaidli, dikutip dari ANTARA, Kamis (16/1).
Walaupun Masdar berencana memperluas investasi ke negara-negara sekitar Indonesia, Alobaidli menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pusat energi terbarukan di Asia Tenggara.
“Kami juga membidik Malaysia, kemudian potensi ekspor (energi) ke Singapura, Filipina, dan pasar lainnya. Yang pasti, kami memulai di Indonesia, dan Jakarta adalah pusat regional kami untuk wilayah tersebut,” ujar Alobaidli.
Masdar terlibat dalam berbagai proyek energi terbarukan di Indonesia, seperti pengembangan PLTS Terapung Cirata di Waduk Cirata, Jawa Barat, serta investasi Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) energi baru terbarukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Selain itu, Masdar memiliki saham 15 persen di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Saat ini, Masdar tengah melakukan studi kelayakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dan mengeksplorasi potensi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan sistem penyimpanan terpompa, yaitu memompa air ke reservoir yang lebih tinggi saat terdapat kelebihan listrik.
“Untuk tenaga bayu cukup sulit dikembangkan di Indonesia. Topografi wilayahnya menyebabkan beberapa proyek tidak layak, tapi kami masih mendalami peluangnya. Untuk pumped storage, studi kelayakannya masih berlangsung,” ucap Alobaidli.
(ANTARA)