Jakarta, mu4.co.id – Pertamina Patra Niaga bersama Bank Indonesia berkolaborasi menerapkan sistem pembayaran digital QRIS pada pangkalan gas elpiji 3 kg, sebagai bagian dari upaya transformasi digital Pertamina di sektor hilir energi.
“Kami memilih QRIS karena ekosistemnya sudah luas dan mendukung metode pembayaran yang bisa digunakan di seluruh wilayah, termasuk daerah dengan keterbatasan jaringan,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufik Kurniawan, Rabu (08/10/2025).
Tidak hanya itu, melalui sistem pembayaran digital tersebut, Pertamina juga memastikan akan mempermudah transaksi, memastikan transparansi harga, dan mendukung pengawasan distribusi elpiji bersubsidi agar tepat sasaran.
Bank Indonesia juga memberikan dukungan penuh dengan kebijakan MDR 0% untuk transaksi elpiji 3 Kg, sehingga pangkalan tidak dikenai biaya administrasi. “Melalui QRIS, transaksi di pangkalan dapat tercatat secara real time, membantu pengawasan dan memastikan masyarakat memperoleh LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujarnya.
Baca juga: Kartu Nusuk Bakal Terintegrasi QRIS, Memudahkan Jemaah Haji & Umrah RI Belanja di Saudi
Diketahui, program tersebut telah diawali melalui pilot project di Kota Semarang, Jawa Tengah, sejak Agustus 2025. Terdapat lebih dari 3.300 pangkalan LPG di Semarang yang mengikuti uji coba QRIS dengan total rata-rata 87 ribu transaksi per hari. Saat ini sekitar 15% pangkalan telah terintegrasi sistem digital tersebut dan jumlahnya akan terus diperluas.
Salah satu pangkalan yang mengikuti uji coba adalah pangkalan elpiji milik Budi Ningsih Kromoprawiro (69) di Pekunden Tengah, Semarang. Budi menjual elpiji 3 kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000, dan menyambut positif sistem pembayaran digital.
“Saya senang pakai QRIS karena uang langsung masuk ke rekening, jadi nggak repot nyiapin kembalian. Tapi tetap melayani tunai juga, biar semua pelanggan nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan, Meisya, juga mengaku terbantu. “Lebih mudah, ndak perlu kembalian. Sekarang saya lebih sering pakai QRIS karena praktis,” katanya.
Langkah itu pun diharapkan mendukung efisiensi distribusi energi serta menjadi bagian dari percepatan ekonomi nontunai yang inklusif, transparan, dan ramah lingkungan. Pertamina menegaskan, implementasi QRIS dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan perbankan dan infrastruktur di lapangan.
(Media Indonesia)