Media Berkemajuan

19 Mei 2024, 16:01

Pertama Kali! NASA Bikinkan Hijab Khusus Astronaut Muslimah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
NASA Bikinkan Hijab Khusus Astronaut Muslimah [Foto: Instagram pribadi Nora Al Matrooshi]

Arab Saudi, mu4.co.id – Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat atau NASA mengembangkan hijab khusus untuk astronaut muslimah, setelah seorang insinyur dan antariksawan Uni Emirat Arab (UEA), Nora Al Matrooshi lulus mengikuti program pelatihan NASA.

Untuk diketahui, Nora Al Matrooshi sendiri merupakan wanita Arab pertama yang lulus dari program  tersebut. Ia menjelaskan, NASA mengembangkan strategi untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat mengenakan setelan dan helm ruang angkasa ikonik, yang dikenal secara resmi sebagai Unit Mobilitas Extravehicular atau EMU.

“Setelah kamu masuk ke EMU, kamu mengenakan topi (dilengkapi dengan mikrofon dan speaker), yang menutupi rambutmu,” katanya dilansir dari detik.com, Selasa (30/04/2024).

Baca juga: Penampakan Bumi Saat Gerhana Matahari Terlihat dari Antariksa, Ini Kata NASA!

Sebelum ia mengenakan helm khusus tersebut, tantangan datang pada saat wanita yang berusia 30 tahun itu untuk melepas hijab yang biasanya ia pakai, karena hanya bahan khusus yang dapat dipakai di dalam EMU.

“Para insinyur pakaian akhirnya menjahit hijab darurat untuk saya, sehingga saya bisa memakainya, masuk ke dalam pakaian, dan kemudian mengenakan topi komunikasi, dan kemudian melepasnya dan rambut saya akan tertutupi. Jadi saya sangat, sangat menghargai mereka melakukan itu untuk saya,” ucap Nora.

Nora Al Matrooshi, Astronot muslimah asal Uni Emirat Arab [Foto: Instagram pribadi Nora Al Matrooshi]

Nora Al Matrooshi pun siap untuk melangkah ke bulan pada 2026 untuk misi Artemis 3 bersama rekan-rekan astronautnya, dengan pakaian yang sudah dirancang khusus oleh NASA. “Saya pikir menjadi astronot itu sulit, terlepas dari apa agama atau apa latar belakang kamu,” jelas Nora.

Karenanya Nora Al Matrooshi sendiri menjadi inspirasi bagi wanita berhijab lainnya untuk terus menggapai impian.

“Saya tidak berpikir menjadi seorang Muslim membuatnya lebih sulit. Tetapi menjadi seorang Muslim membuat saya sadar akan kontribusi nenek moyang saya, para cendekiawan dan ilmuwan Muslim yang datang sebelum saya yang sedang mempelajari bintang-bintang. Saya menjadi astronaut hanya membangun warisan dari apa yang mereka mulai ribuan dan ribuan tahun yang lalu,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya bersama rekannya dari Emirat lainnya di kelas pelatihan yang sudah memenuhi syarat sebagai astronot atau dikenal sebagai “The Flies,” telah memenuhi syarat untuk misi NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), peluncuran Artemis ke Bulan. Dan jika semuanya berjalan dengan baik, mereka bahkan bisa terbang ke Mars.

“Saya ingin mendorong umat manusia lebih jauh dari sebelumnya. Saya ingin umat manusia kembali ke bulan, dan saya ingin umat manusia melangkah lebih jauh melampaui bulan. Dan saya ingin menjadi bagian dari perjalanan itu,” ujar Nora.

Sumber: detik.com

[post-views]
Selaras
error: Content is protected !!