Palangka Raya, mu4.co.id – Warga Palangka Raya mengalami kesulitan akibat kelangkaan Pertalite dalam beberapa pekan terakhir.
Antrean panjang di SPBU mengganggu aktivitas harian, terutama bagi pengguna kendaraan bermotor. Masalah ini diduga karena tingginya permintaan yang tidak diimbangi pasokan.
Wakil Ketua II Komisi II DPRD, Dudie B. Sidau, menyebut kondisi ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan ekonomi daerah.
“Masalah antrean panjang ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tapi juga berpotensi menghambat pergerakan ekonomi. Pemerintah harus segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat,” ujar Dudie, dikutip dari Pro Kalteng, Selasa (10/6).
Baca Juga: Langka, BBM di Bengkulu Tembus Rp30.000 per Liter!
Dudie menduga kelangkaan BBM disebabkan oleh dua hal yaitu berkurangnya suplai dari Pertamina, dan peningkatan konsumsi akibat aktivitas pembangunan seperti tambang dan konstruksi.
Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh tentang kebutuhan BBM agar distribusi tepat sasaran serta mencegah penimbunan dan penyalahgunaan.
“Distribusi BBM harus diawasi dengan ketat. Jika perlu, lakukan sidak ke SPBU untuk memastikan alur penyaluran berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Dudie mengimbau warga agar tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan atau menimbun karena dapat memperburuk kelangkaan. Ia juga mendorong kerjasama yang lebih kuat antara Pemko Palangka Raya, SPBU, dan Pertamina untuk segera mengatasi masalah ini.
(Pro Kalteng)
