Arab Saudi, mu4.co.id – Arab Saudi mulai menggunakan teknologi canggih pesawat nirawak (drone) untuk memperketat pengawasan terhadap jemaah haji ilegal menjelang puncak musim haji tahun ini.
Drone tersebut merupakan bagian dari sistem pengawasan mutakhir yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan kamera termal beresolusi tinggi. Teknologi itu dirancang untuk secara akurat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memantau area-area yang sulit dijangkau secara konvensional.
Seperti yang diketahui, saat ini otoritas keamanan Saudi tengah gencar melakukan operasi penertiban besar-besaran terhadap jemaah ilegal dan pihak-pihak yang membantu mereka.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi bahkan menyebut kendaraan yang digunakan untuk mengangkut jemaah ilegal turut dimintakan perintah penyitaan dari pengadilan.
Pihak Kementerian menambahkan bahwa yang nekat berhaji tanpa izin akan dikenakan sanksi administratif melalui komite musiman ad-hoc. Langkah itupun ditempuh demi mengatasi fenomena pengunjung asing yang melebihi masa tinggal visa mereka demi melaksanakan haji secara ilegal.
“Sanksi-sanksi ini termasuk hukuman penjara, denda hingga SR100.000 per pelanggar, deportasi ekspatriat yang terlibat setelah menjalani hukuman mereka, dan larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun,” ungkap Kementerian.
Bersamaan dengan itu, Arab Saudi juga kembali mengingatkan bahwa visa haji adalah syarat mutlak untuk melaksanakan ibadah haji, yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi melalui kantor Urusan Haji maupun melalui platform Nusuk Haji.
“Pemegang visa kunjungan tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan suci tersebut,” tegas otoritas.
(himpuh.or.id)
