Media Berkemajuan

14 Desember 2024, 05:05

Pendapat UAH Soal Musik Mendapat Kritik Keras Ustaz Lain. Ketua PP Muhammadiyah Peringatkan Hal Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
video viral soal Musik
Viral pendapat UAH soal musik yang dikritik keras oleh ustaz Muflih Safitra [Foto: kolase mu4.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Viral akhir-akhir ini video lama Ustaz Adi Hidayat (UAH) saat membahas mengenai musik, kemudian dimunculkan kembali kepermukaan dan mendapat kritik keras dari ustaz lain.

Berawal dari akun X @Just_Ab1 itu mengunggah video Ustaz Muflih Safitra, seorang da’i Salafi yang diketahui aktif berdakwah di Balikpapan. Dalam video tersebut, Muflih Safitra mengkritik pendapat UAH yang mengartikan Surat Asy-Syua’ara sebagai surat musik.

“Pertama beliau ini sampai sejauh ini belum juga merubah cara berdalilnya, emang berdalilnya beliau ini banyak dicocoklogikan, dipaksakan, tidak berlandaskan manhaj salafus shalih, tidak menyandarkan pemahamannya kepada para ulama yang mu’tabar, yang betul-betul ahli tafsir,” ujar Muflih dalam video berdurasi dua menit itu.

Baca juga: Isi Tabligh Akbar Milad ke-65 UMS, Ustaz Adi Hidayat: Bangga-lah Menjadi Keluarga Besar Muhammadiyah

Muflih berpendapat bahwa tidak pernah ada ulama bahkan sejak jaman nabi Muhammad ﷺ mengartikan kalau surat Asy-Syua’ara adalah surat musik. Ia mencurigai UAH kalau narasi tersebut merupakan produk dari sang ustaz sendiri.

Sementara akun X @Just_Ab1 dalam unggahannya menyebut UAH sudah rusak karena pendapat yang beliau utarakan.

“Kerusakan-kerusakan UAH: Mengartikan Asy Syuara sebagai surat Musik. Ini arti yang rusak!. Menuduh Nabi didampingi pemusik, ini dusta!. Menuduh Hasan bin Tsabit seorang pemusik, kadzdzab!. Menuduh Hasan bin Tsabit inspirator tangga nada musik, ini dusta Islam di Persia itu Syiah,” tulis akun @Just_Ab1.

Baca juga: Usai Beri Bantuan ke Palestina Rp14 M, Akun Ustaz Adi Hidayat Diblokir Google. Begini Tanggapannya

Merespons perkataan kurang pantas tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengingatkan, perbedaan pendapat dalam Islam merupakan hal yang lumrah.

Oleh sebab itu penting bagi setiap manusia termasuk tokoh agama untuk tidak saling merendahkan pendapat orang lain.

“Perbedaaan pendapat dalam agama sesuatu yang biasa terjadi. Apalagi ketika kita sudah jauh dari jaman Rasulullah. Oleh karena itu sebaiknya kita jangan saling merendahkan bahkan menyalahkan. Siapa yang benar hanyalah di depan Allah kelak,” kata Dadang dilansir dari Inilah.com, Senin (29/4/2024).

Baca juga: Tepati Janji, Ust. Adi Hidayat Berangkatkan 10 Anggota KOKAM Umrah

Dadang kemudian mengutip salah satu firman Allah ﷻ dalam surat Al-Maidah Ayat ke-48. Di mana salah satu penggalan ayat dalam surat tersebut punya arti: ‘Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan’.

Selain itu Dadang juga mencuplik ayat ke-32 dari Surat An-Nazm. “Yang jelas semua orang akan di kumpulkan dihadapan Allah dan diberitahukan siapa yang benar siapa yang salah, oleh karena itu jangan merasa orang yang paling benar,” ujar Dadang.

[post-views]
Selaras